Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak menguat 4 poin menjadi Rp14.413 dibanding posisi sebelumnya Rp14.417 per dolar AS.
"Pergerakan rupiah yang mampu memanfaatkan sentimen yang ada terutama dengan pergerakan USD yang sedang melemah diharapkan dapat bertahan sehingga memperbesar peluang rupiah untuk kembali melanjutkan pergerakan positifnya," kata analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta.
Ia memprediksi pada Senin ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.422 per dolar AS hingga Rp14.409 per dolar AS.
Pergerakan dolar AS pada akhir pekan lalu masih kembali melanjutkan pelemahannya terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya meskipun terdapat rilis positif dari angka pertumbuhan PDB AS di level 4,1 persen.
Meski sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar namun, pelaku pasar masih adanya kekhawatiran akan pertumbuhan di semester berikutnya terutama dengan masih adanya ancaman perang dagang antara AS dan Tiongkok sehingga membuat laju Dolar AS kehilangan momentum.
Sementara itu, dari dalam negeri, laju rupiah kembali mampu memanfaatkan sentimen dolar AS tersebut dan bergerak menguat.
Setelah Menko Perekonomian Darmin Nasution dan BI menyampaikan rencana kebijakan untuk meredam pelemahan Rupiah, kali ini Presiden Jokowi juga turut menyampaikan akan membujuk pengusaha besar untuk mau memulangkan devisanya ke Indonesia.
Langkah-langkah tersebut, lanjut Reza, cukup mendapat respon positif pelaku pasar sehingga Rupiah bisa bergerak positif.
Senada dengan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin dibuka menguat sebesar 8,96 poin atau?0,15 persen ke posisi?5.998,1.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,27 poin (0,24 persen) menjadi 949,32.
(T.C005/)
Baca juga: Rupiah Jumat lanjutkan penguatan setelah Bank Indonesia intervensi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018