Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Rinjani, Minggu, yang diterima Antara di Jakarta, Kantor PGA Rinjani mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi.
Gempa bumi terasa pada skala VI MMI ( Modified Mercalli Intensity), amplitudo over scale, dan gempa terasa menerus di daerah Lombok.
Gempa bumi terasa juga pada skala III MMI di Pos Rendang, dan terasa pada skala III MMI di pos PGA Tambora. Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena gempa ini tidak menyebabkan dislokasi dasar laut.
Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Dan MItigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani menyatakan dampak lainnya adalah menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Informasi dari BNPB ada 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka dan puluhan bangunan rusak. "Gempa bumi ini terasa di Pos PGA Rinjani pada intensitas MMI VI dan menimbulkan kerusakan pada bangunan pos. Sejauh ini belum ada kenaikan aktivitas Gunung Rinjani terkait gempa bumi ini,"lanjut Kasbani.
Dijelaskan Kasbani, "Gempa bumi terjadi di darat dan goncangan dirasakan sangat kuat pada daerah sekitar Lombok Timur dan Lombok Utara. Kawasan ini tersusun oleh batuan alluvium dan endapan gunung api yang bersifat urai, sehingga memperkuat goncanagn gempa bumi," jelasnya.
Kasbani menjelaskan segera mengirimkan Tim Tanggap Darurat untuk melakukan penyelidikan gempa di Lombok.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 Scala Richter (SR) mengguncang Lombok Timur Minggu (29/7) pagi pukul 05:47:39 WIB. Hingga saat ini gempa bumi diikuti oleh 118 gempa bumi susulan (aftershock) dengan kisaran magnituda M5.7 - M2.1. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"BMKG melaporkan pagi ini telah terjadi gempa bumi, pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,26 LS dan 116,55? BT, dengan magnitudo 6,4 SR pada kedalaman 10 Km, berjarak 28 Km barat laut Lombok Timur," katanya.
"Tim Tanggap Darurat (TTD) PVMBG, Badan Geologi besok (senin) akan menuju dua lokasi bencana, yakni Lombok Timur dan Lombok Utara. Tim TTD terdiri dari 4 orang ahli gempa bumi dari Badan Geologi," ujar Kasbani.
Tim Tanggap Darurat akan melakukan pemetaan dampak kejadian gempa bumi, mengidentifikasi karakteristik tanah setempat melalui pengukuran microtremor dan memberikan rekomendasi teknis berkaitan dengan kerusakan geologi.
Baca juga: BPBD NTB: Korban tewas akibat gempa sudah 16 orang, seorang di antaranya pendaki
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018