Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan hingga pukul 21.20 WIB tercatat gempa susulan 203 kali terjadi di sekitar episentrum gempa Lombok Timur dengan magintudo terbesar 5,7 SR dan terkecil 2,1 SR.
Dwikorita melalui telekoferensi dari Lombok, NTB, yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan peluruhan gempa susulan bisa terjadi hingga beberapa hari bahkan minggu ke depan, dan BMKG akan terus mencatat kondisi ini.
Kecenderungan gempa susulan melemah dengan kerapatan kejadian juga menurun. Sehingga ia mengatakan dengan melihat kecenderungan ini sangat kecil kemungkinan gempa lebih besar terjadi di sana.
BMKG melakukan pembaharuan informasi terkait gempa 6,4 SR yang terjadi di NTB hingga pukul 20.20 WIB yakni kedalaman pusat gempa berada 24 km di bawah laut. Saat ini tim BMKG berada di sekitar episentrum memasang "portable digital seismograph" untuk memonitor gempa susulan.
Sebelumnya Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Dan MItigasi Bencana Geologi, Badan Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani mengatakan PVMBG segera mengirimkan Tim Tanggap Darurat untuk melakukan penyelidikan.
Tim Tanggap Darurat (TTD) PVMBG Badan Geologi pada Senin (30/7), akan menuju dua lokasi bencana, yakni Lombok Timur dan Lombok Utara. Tim TTD terdiri dari empat orang ahli gempa bumi dari Badan Geologi akan melakukan pemetaan dampak kejadian gempa bumi, mengidentifikasi karakteristik tanah setempat melalui pengukuran microtremor dan memberikan rekomendasi teknis berkaitan dengan kerusakan geologi.
Sosialisasi secara langsung ke masyarakat dan koordinasi dengan Pemda Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur dan instansi terkait lainnya juga akan dilakukan Tim TTD. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat.
Gempa bumi terjadi di darat dan goncangan dirasakan sangat kuat pada daerah sekitar Lombok Timur dan Lombok Utara. Kawasan ini tersusun oleh batuan alluvium dan endapan gunung api yang bersifat urai, sehingga memperkuat goncangan gempa bumi.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok Timur Minggu (29/7), pukul 05:47:39 WIB. Hingga saat ini gempa bumi diikuti oleh lebih dari 140 gempa bumi susulan (aftershock) dengan kisaran magnituda M5.7 - M2.1.
BMKG melaporkan pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,26? LS dan 116,55? BT, dengan magnitudo 6,4 SR pada kedalaman 10 Km, berjarak 28 Km barat laut Lombok Timur.
Baca juga: Ratusan pendaki diduga masih terjebak di danau Rinjani
Baca juga: Bantuan tahap satu gempa NTB sudah didistribusikan
Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018