London (ANTARA News) - Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Dr Marty M Natalegawa mengakui pesan-pesan perdamaian tidak harus disampaikan diplomat Indonesia di luar negeri tetapi juga oleh seorang pengembara seperti Jeffrey JJ Poljana (44) yang berkeliling dunia dengan mengenakan sepeda motor. Hal itu disampaikan ketika menerima Jeffrey -- yang mengunakan sepeda motor BMW menjelajahi 34 negara melintasi tiga benua dan menyeberangin diantaranya empat selat yaitu selat Malaka, terusan Suez dan selat Jilbratar yang sepanjang perjalanan membawa misi perdamaian -- saat berkunjung ke KBRI London, Selasa. "Sepanjang membawa misi perdamaian tidak ada monopoli dari siapapun juga bahwa kepedulian mengenai perdamaian dan keberpihakan bisa disuarakan dan diupayakan oleh siapapun juga," ujar Marty M Natalegawa. Dalam kesempatan itu Dubes juga mengatakan Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sedemikian mendasarnya maka suara atau pandangan baik dari individu maupun masyarakat madani Indonesia dapat didengar di berbagai belahan dunia termasuk di Inggeris Raya, ujarnya. Untuk itu Dubes menyambut baik misi yang dibawa Jeffrey dari Bandung dengan "Ride for Peace" yang dalam setiap perjalanannya melakukan pertemuan baik dengan kaum politisi maupun dengan para pejabat pemerintahan serta masyakarat di sepanjang perjalanan negara yang disinggahinya. Selama di Inggris hingga hari Jumat, Jeffrey juga akan berkunjung ke Birmingham dan Liverpool, sebelum melanjutkan perjalanan ke Norwegia dan Firlandia. Dengan mengunakan sepeda motor Jeffrey telah menjelajah sejak 23 April 2006 mulai dari Jakarta terus ke Singapura sebelum berkeliling Indonesia, dan ke Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, Nepal, Bangladesh, China, India, Pakistan, Afghanistan, Iran dan Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, Jordania dan Afrika, Mesir dan terus ke Eropa, Spanyol, Portugal dan Inggris. Pria kelahiran Bandung yang senang akan perdamaian berniat melakukan perjalanan selama lima tahun hingga tahun 2011 itu pernah ditabrak di Pakistan sebanyak dua kali dan ditembak di Afganistan itu justru dalam perjalanannya membawa misi perdamaian Jeffrey mengakui bahwa sepanjang perjalanan tanpa dukungan dari kantor perwakilan Indonesia di berbagai negara sangat sulit apalagi di daerah konflik.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007