Beijing (ANTARA News) - Ahli geologi telah menemukan fosil mikroba laut-dalam yang berusia 1,43 miliar tahun di cerobong asap kuno berwarna hitam yang digali di satu tambang di China, memberi bukti tambahan bahwa kehidupan mungkin telah berawal dari dasar samudra. Cerobong asap tersebut berumur 1 miliar tahun lebih tua dari fosil serupa yang ditemukan sebelumnya dan hampir serupa dengan susunan penampung bakteri dan hewan purba yang ditemukan saat ini di dasar laut. "Ini adalah sisa dari beberapa jenis bentuk kehidupan paling tua di planet ini," kata Timothy Kusky, ahli geologi di Saint Louis University dan penulis bersama studi bagu yang memberi penjelasan mengenai fosil itu. Kusky mengatakan fosil tersebut memberi "saran yang menggiurkan" bahwa kehidupan berkembang di dekat saluran udara hidrotermal laut-dalam dan bukan di perairan dangkal, sebagaimana diisyaratkan bukti lain. Cerobong asap hitam berada di ruang terbuka yang terbenam di kerak Bumi dan mengeluarkan air yang kaya akan mineral dengan suhu mencapai 400 derajat Celsius. Bakteri yang tak bergantung pada sinar matahari atau oksigen bergerak memasuki cerobong asap yang rapuh dan tumbuh di sekitar saluran udara dan memperoleh makanan dari mineral yang larut. "Sebagian orang ingin menyebutnya hidup di lingkungan yang ekstrem. Kebanyakan bakteri ini hidup di planet yang berbeda dengan suasana tempat kita hidup," kata Kusky kepada LiveScience. Cerobong asap tersebut dapat mencapai tinggi 15 meter, tapi untuk menemukan contoh cerobong asap yang bahkan lebih modern sangat sulit, karena cerobong asap itu rapuh dan dapat ambruk ketika disentuh. "Temuan ini menawarkan kepada ilmuwan contoh berharga di-darat bagi penelitian geologi dan geo-biologi," kata Kusky. Ia menyatakan bahwa sebagian fosil yang digalinya memiliki panjang 3 kaki. Umur dan ukuran cerobong tersebut, kata Kusky, akan membantu ilmuwan memahami bagaimana pertumbuhan saluran udara hidrotermal kuno dan perkembangan kehidupan di dasar laut mungkin saling berkaitan, demikian Xinhua.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007