Jayapura (ANTARA News) - Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Reba mengatakan penyebab truk yang mengangkut pasukan Brimob Kelapa Dua terbalik di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pada Minggu sekitar pukul 05.30 WIT, masih diselidiki.
"Belum bisa dipastikan penyebab truk terbalik hingga menyebabkan satu anggota meninggal, dan delapan orang luka berat serta empat lainnya luka ringan," kata AKBP Yan Reba, ketika dihubungi dari Jayapura.
Kabapaten Nduga juga merupakan wilayah hukum Polres Jayawijaya.
Kini, seluruh anggota Brimob yang menumpangi truk tersebut sudah dievakuasi ke Timika, ibu Kabupaten Mimika, Papua, menggunakan helikopter TNI-AD dan Polri.
Kabid Dokkes Polda Papua Kombes dr Raymond mengatakan seluruh anggota brimob yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas itu sudah berada di Timika dan dirawat di dua rumah sakit yakni di RSUD Timika dan RS Charitas.
Dari laporan yang diterima dari 13 anggota yang menjadi korban, satu diantaranya meninggal.
"Seluruh anggota brimob yang mengalami musibah saat dalam perjalanan ke dermaga Buah Batu kini sudah berada di Timika setelah dievakuasi menggunakan helikopter milik polri dan tni ad," kata Kombes Raymond.
Adapun nama-nama korban truk terbalik yakni yang meninggal dunia Bharada Raji Nasya Sitompul, sedangkan yang luka-luka berat diantaranya Bharada M Solikhin yang kondisinya masih koma, dan Bharada Andri Pasaribu mengalami patah tangan kiri.
Bharada Ahmad Sumarlin mengalami patah kaki kiri dan luka sobek di muka, Bharada Robert mengalami pendarahan di telinga dan luka di dada.
Kemudian Bharati Rendi Wijaya mengalami patah kaki dan tangan kanan, Bharada Zul Fitrawan mengalami patah kaki kiri, Bharada Milson Sunah mengalami patah bahu kanan dan Bharada Ridik Kantona mengalami patah tangan kanan dan luka bagian muka.
Sedangkan yang menderita luka ringan yaitu Briptu Fajar Tri Baskoro, Bharada Saiful Bakhtiar, Bharada Marthen Tengkel dan Bharada Leskal.
Baca juga: Seorang anggota Brimob tewas setelah truk pengangkut pasukan terbalik di Kenyam
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018