Jakarta (ANTARA News) - Bintang utama film "Merah Itu Cinta", Marsha Timothy, mengaku jadi mudah emosi setelah menjalani rangkaian syuting film garapan sutradara Rako Prijanto tersebut. "Setelah syuting bawaannya jadi cepat marah, mudah emosional," ujarnya usai konferensi pers dilm "Merah Itu Cinta" di Jakarta, Selasa. Marsha yang akrab dipanggil Chacha ini mengungkapkan perannya sebagai Raisa dalam "Merah Itu Cinta" adalah gadis 25 tahun yang ditinggal mati kekasihnya, terpuruk dalam kesedihan yang panjang, dan mudah emosional. Merah itu Cinta adalah kisah cinta yang tragis dengan sentuhan kontemporer. Cinta, dalam film ini tidak digambarkan indah dan mendayu-dayu atau berakhir seperti kisah Romeo dan Juliet. Film yang dibintangi Chacha dan Gary Iskak ini penuh dengan kejutan dan kenyataan yang menyakitkan. "Proses membaca naskah dan persiapan tidak lama, tapi untuk menumbuhkan karakter Raisa dalam diriku awalnya sangat sulit," kata mantan kekasih Mario Lawalatta ini. Menurut Chacha, setelah proses syuting selama 25 hari selesai dan bergelut dnegan tokoh Raisa yang "complicated", secara perlahan ia berusaha untuk lepas dari karakter itu dan kembali menjadi seorang Chacha yang sebenarnya. "Saya pernah mengalami kehilangan seperti Raisa, jadi saya bisa menghayati peran itu dan merasakan karakternya masuk dalam diri saya," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007