"Tidak ada bukti bahwa mereka harus melakukan itu. Cabai dan rempah dalam jumlah sedang harus dinikmati, dan tidak ada bukti bahwa makanan pedas itu buruk untuk Anda," kata Dr. Khursheed Jeejeebhoy, seorang profesor emeritus kedokteran di Universitas Toronto, Kanada, sebagaimana dikutip laman informasi kesehatan Medical Daily.
Dalam jumlah sedang, cabai dalam makanan berhubungan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk empat manfaat berikut:
Manfaat untuk kesehatan jantung
Studi yang dipublikasikan tahun 2017 menemukan insiden kematian akibat penyakit vaskular, serangan jantung, dan stroke yang lebih rendah di antara mereka yang mengonsumsi cabai. Meski hubungan sebab akibatnya tidak terbukti, studi menunjukkan bahwa rempat-rempah bisa mengurangi kolesterol LDL dalam tubuh ketika konsumsinya tidak berlebihan.
"Studi kami menunjukkan bahwa kenikmatan rasa pedas merupakan cara penting untuk mengurangi asupan garam dan tekanan darah, tidak peduli jenis makanan dan jumlah makanannya," kata Dr. Zhiming Zhu, penulis studi tahun 2017 yang lain.
Bakar kalori ekstra
Menurut sebuah studi dari Universitas Purdue, orang membakar lebih banyak kalori dan turun nafsu makannya setelah makan cabai merah. Efeknya sangat kuat pada mereka yang tidak mengonsumsi makanan pedas secara teratur.
Yang perlu diingat, bahan pedas saja bukan pintu ajaib untuk menurunkan berat badan secara signifikan. Tim peneliti mencatat, cabai merah dapat membawa manfaat bila dikombinasikan dengan diet sehat dan gaya hidup aktif.
Cegah kanker
Para ahli kesehatan berpendapat capsaicin yang membuat cabai terasa pedas dan panas memiliki sifat anti-kanker. "Punya efek yang sama pada tubuh seperti obat kanker tertentu," kata Dr Gregory A. Plotnikoff, konsultan senior untuk inovasi kesehatan di Allina Hospitals and Clinics di Minnesota.
Namun, manfaat ini masih menjadi perdebatan dalam literatur medis karena temuan-temuan yang berbeda.
Pereda sakit
Capsaicin juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit di tubuh. Mekanismenya, dengan menargetkan kimia otak yang disebut "substansi P," yang memainkan peran penting dalam kasus luka dan cedera.
Ini menjelaskan mengapa capcaisin dapat digunakan sebagai bahan dalam krim dan obat-obatan pereda nyeri. Beberapa penelitian juga mengungkapkan diet dengan kadar capsaicin yang lebih tinggi mungkin memiliki efek perlindungan terhadap bisul karena membunuh bakteri yang disebut H. pylori.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018