Kualalumpur (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia akan menyiarkan lagu bertemakan patriotisme, termasuk dari masa 1990-an, sepanjang Agustus untuk menyambut Bulan Kebangsaan.
"Itu bulan penting bagi kita semua untuk meningkatkan semangat kenegaraan. Jadi, kami akan memutar lagu patriotik dari masa lalu," kata Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Gobind Singh Deo, kepada media di Kualalumpur pada Jumat.
Gobing mengatakan tidak ada hambatan untuk memutarkan lagu tersebut.
"Itu akan disiarkan melalui saluran media resmi pemerintah. Tidak ada masalah. Itu akan disiarkan di media milik kami," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gobind turut mengumumkan logo dan lagu resmi Bulan Kebangsaan, yang dipilih pemerintah.
Logo resmi ciptaan Nik Zulkifli Nik Hitam, yang menggambarkan rakyat melakukan gerakan riang dan mengangkat tangan dengan sebentuk hati, yang menyatukan mereka.
"Logo ini maksudnya rakyat berbagai golongan dalam keberagaman, harmoni, seia sekata dan terpahat perasan kasih sayang kepada negara," katanya.
Lagu tema "Kita Punya Malaysia" ciptaan Sam Bunkface dan dinyanyikan oleh Bunkface menggambarkan Malaysia milik rakyat.
Gobind mengatakan bahwa pemilihan Putrajaya sebagai tempat puncak penyambutan Hari Kebangsaan pada 31 Agustus 2018 menandai Pakatan Harapan, yang meraih keberhasilan dalam pemilihan umum.
"Putrajaya adalah tempat penting karena menjadi pusat pemerintahan. Kita merayakan pemerintahan baru," katanya.
Puncak Bulan Kebangsaan dan kampanye Kibar Jalur Gemilang akan diadakan di Padang Kota lama, Pulau Pinang pada 3 dan 5 Agustus 2018 dengan berbagai acara yang akan dirasmikan Perdana Menteri, Tun Dr Mahathir Mohamad jam 20.000 pada 4 Agustus 2018.
Program Kembara Merdeka Jalur Gemilang (bendera Malaysia) akan menjelajah seluruh negari mulai di Pulau Pinang dan berakhir pada Hari Kebangsaan pada 31 Agustus 2018.
Baca juga: Oposisi tolak pelantikan Ketua DPR Malaysia
Baca juga: Jokowi unggah vlog baru bersama "Bro Saddiq", Menpora Malaysia
Baca juga: Menpora tampan Malaysia unggah vlog bersama Jokowi, apa yang dibicarakan?
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018