"..mereka sudah daftar"

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 10 perusahaan swasta telah melirik untuk menjadi operator di Pelabuhan Patimban yang lelangnya akan dimulai September mendatang.

"Sudah ada 10, konsorsium tiga sampai empat," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai penandatanganan konstruksi Pelabuhan Patimban Paket 1, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat.

Dia menyebutkan 10 swasta tersebut, beberapa dari Indonesia dan Jepang sesuai dengan perjanjian konsorsium Indonesia memegang saham 51 persen, sementara Jepang 49 persen, salah saturnya adalah Astra.

"Ya, sebagai salah satu leader, mereka sudah daftar," katanya.

Budi menjelaskan tidak ada prioritas dalam lelang tersebut, keduanya memiliki kesempatan yang sama selama porsi saham masih 51:49.

"Pelindo II juga ikut lelang silakan masukan proposal," katanya.

Dalam kesempatan sama, Konselor Ekonomi Kedutaan Besar Jepang, Mari Takada, mengatakan pihaknya akan berkomitmen dalam kerja sama Pelabuhan Patimban karena akan turut membantu perekonomian Jepang mengingat lokasi pelabuhan sangat dekat dengan kawasan industri otomotif asal negara Sakura tersebut.

"Seperti yang dikatakan, lokasinya itu memang ada banyak perusahaan Jepang. Jadi ini bisa berkontrobusi untuk ekspor impor perusahaan Jepang. Itu baik bagi ekonomi Jepang, juga bagi Indonesia," katanya.

Sementara itu, soal permintaan operator lebih dominan dari konsorsium Jepang, Mari mengatakan pihaknya mengikuti sesuai perjanjian dengan Pemerintah Indonesia.

"Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk kerja sama operasi, kami berharap pihak swasta juga terlibat. Antara Jepang dan Indonesia sudah sepakat bersama-sama, jadi itu harus," katanya.

Paket 1 Pelabuhan Patimban telah ditandatangani dengan nilai kontrak Rp6 triliun dari total Rp8,9 triliun hingga 2020.

Untuk Paket 1 akan dibangun terminal kendaraan 350.000 unit, terminal peti kemas 800.000 Teus, dan dermaga Roro. Fasilitas tersebut itu diharapkan beroperasi pada tahun depan.

Baca juga: Kemenhub teken kontrak Pelabuhan Patimban Rp6 triliun
Baca juga: Pembangunan Patimban dipercepat dorong ekspor otomotif

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018