"Dengan pelibatan mahasiswa, kami berharap daging hewan kurban nanti bisa terjamin kesehatannya, keutuhan, dan kehalalannya," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta Sutarno pada Jumat.
Sutarno mengatakan bersama petugas dari Dinas Pertanian, para mahasiswa kedokteran hewan itu akan disebar ke 2.000 titik penyembelihan hewan mulai dari tingkat kecamatan hingga dusun.
"Saat ini kami merencanakan untuk memberikan pelatihan kepada mereka sebelum diterjunkan," kata dia.
Di samping itu, ia menjelaskan, Dinas Pertanian juga akan menyiagakan para dokter hewan di 40 Pusat Kesehatan Hewan setempat.
Sutarno mengatakan bahwa sebelumnya petugas Dinas Pertanian dan Pusat Kesehatan Hewan yang tersebar di lima kabupaten/kota juga telah memeriksa hewan-hewan kurban di tingkat peternak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, menurut dia, hewan-hewan kurban di DIY bebas dari penyakit seperti anthrax maupun penyakit hewan lain yang bisa menular ke manusia.
Kendati hingga saat ini dipastikan tidak ada penyakit berbahaya, ia mengatakan, mendekati Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian akan meningkatkan intensitas pengawasan sapi atau domba di pasar tempat penjualan hewan kurban serta rumah pemotongan hewan (RPH).
"Karena meski stok sapi di DIY sudah mencukupi, tidak menutup kemungkinan hewan kurban masuk dari luar daerah," kata dia.
Ia menambahkan jumlah keseluruhan populasi sapi baik jantan maupun betina di DIY saat ini 300.000, tidak jauh berbeda dengan persediaan tahun 2017. Sementara stok ternak siap potong pada 2018, menurut dia, diperkirakan meliputi 25.000 sapi, serta 50.000 kambing dan domba.
Baca juga: 36 hewan kurban Gunung Kidul terinfeksi
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018