Simalungun (ANTARA News) - Sekitar 3.500 hektare padi sawah di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), terancam rusak akibat jebolnya irigasi di kawasan Kerasaan, Selasa (7/8) dinihari, menyusul hujan deras yang melanda kabupaten itu. "Bukan hanya tanaman padi yang rusak, tapi sekitar 1.000 ton ikan mas di 200 hektare kolam ikan di Simalungun juga terancam mati," kata Asisten II Setkab Simalungun, Jusmadi Damanik, di sela panen perdana padi hibrida Pioner PP 1 produksi PT Dupont Indonesia di Kecamatan Sidamanik, Simalungun, Selasa. Irigasi di Kerasaan itu berfungsi mengairi sekitar 5.000 hektare lahan sawah dan 200 hektare kolam ikan mas di Simalungun. Sekitar 3.500 hektare padi sawah yang terancam rusak baru sekitar dua minggu lalu ditanam, sementara 200 hektare kolan ikan justru segera akan memasuki masa panen. "Untuk menekan kerugian petani dan peternak agar tidak lebih besar, Pemkab sudah mengambil langkah sementara dengan membuat tanggul-tangul darurat yang dilakukan secara gotong royong dengan masyarakat di sekitar irigasi," katanya. Upaya itu diharapkan dapat meminimalkan kerusakan tanaman padi dan ikan-ikan bisa bertahan sementara menjelang dipanen. "Diharapkan dalam dua hari ini penanganan sementara irigasi itu bisa diselesaikan sembari pemerintah kabupaten mempersiapkan perbaikan permanen," tambahnya. Dia tidak bisa merinci dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki irigasi yang jebol dengan dalih masih harus diperhitungkan. Anggota Komisi IV DPR RI, Maruahal Silalahi, yang tengah berada di Simalungun meminta pemkab segera memperbaiki irigasi itu karena merupakan kebutuhan vital petani dan peternak ikan. "Kalau membutuhkan bantuan pendanaan, saya akan memperjuangkan di Pemprov Sumut maupun pusat," kata anggota dewan dari daerah pemilihan Simalungun itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007