Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta agar PT PLN (Persero) dan para pemasok batubara menjamin ketersediaan bahan bakar buat memenuhi kebutuhan program percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berdaya 10.000 MW.
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro usai menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan PLTU dan pasokan batubara program tersebut di Jakarta, Selasa mengatakan, pemerintah merasa khawatir dengan jaminan ketersediaan batubara mengingat kebutuhannya yang cukup besar.
"Apalagi, rantai pengadaannya cukup panjang mulai dari pengangkutan di tambang ke pelabuhan, lalu dibawa menggunakan kapal sampai ke lokasi PLTU. Kami minta jaminan pasokan ini dibuktikan," katanya.
Menurut dia, pemerintah juga meminta PLN dan pemasok melakukan pertemuan rutin guna menjamin pasokan batubara itu.
Pemerintah, lanjutnya, akan mendukung agar proses pengadaan batubara termasuk pembangunan infrastrukturnya berjalan lancar.
Purnomo juga mengatakan, pemerintah sangat berkepentingan dengan suksesnya pembangunan pembangkit 10.000 MW, karena akan meningkatkan kehandalan sistem penyediaan listrik dan mengurangi subsidi listrik.
Menanggapi hal itu, Dirut PLN Eddie Widiono mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya pengamanan agar ketersediaan batubara proyek 10.000 MW tetap terjamin.
Salah satu langkah pengamanan adalah menandatangani kontrak jangka panjang selama 20 tahun. Dengan pasar batubara yang terbuka, lanjutnya, para pemasok bisa saja mengalokasikan untuk kebutuhan termasuk ekspor.
Selain itu, lanjutnya, sekarang ini, pasar batubara kalori rendah juga belum terbentuk, sehingga perlu dukungan pemerintah menciptakan pasar tersebut.
Deputi Direktur Energi Primer PLN Tonny Agus Mulyantono menambahkan, PLN akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kesiapan pemasok setiap enam bulan sekali guna menjamin ketersediaan batubaranya.
"Kami juga masih optimis dengan sisa waktu selama tiga tahun ini, sampai pembangkitnya beroperasi, pasokan batubara akan terjamin," katanya.
Menurut dia, saat ini kebutuhan batubara PLN mencapai 30 juta ton per tahun. Dengan adanya program PLTU 10.000 MW dan IPP 10.000 MW, maka kebutuhan batubara dalam lima tahun ke depan akan melonjak menjadi 70-80 juta ton per tahun.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007