Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa partai politik pengusung Joko Widodo solid dalam menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, karena itu tidak terpengaruh dengan pandangan negatif koalisi pendukung Prabowo Subianto.
"Parpol pendukung Jokowi solid. Wajar saja para calon bekerja sama, khususnya menjelang penetapan capres-cawapres," kata Muhaimin usai menghadiri pembukaan "International Toys and Kids Expo" di JIExpo, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pascapertemuan SBY-Prabowo beberapa hari lalu, koalisi Jokowi tidak terpengaruh dan kerja-kerja politiknya tetap terukur dan terarah memenangkan Pilpres.
Selain itu, dia mengatakan bahwa salah satu kesepakatan yang terjadi pada pertemuan enam partai koalisi Jokowi pada Selasa (24/7) adalah memberikan Jokowi waktu memilih cawapresnya.
Dia mengatakan keenam ketum parpol akan menunggu proses itu hingga nantinya diundang kembali Jokowi dalam pertemuan berikutnya dan akan terjadi diskusi lebih lanjut.
"Kita tunggu saja, nanti akan ada pertemuan koalisi pimpinan partai pendukung Pak Jokowi dalam diskusi bentukan yang menjadi pilihan pak presiden," ujarnya.
Di sisi lain, partai politik koalisi yang digawangi Partai Gerindra intens melakukan pertemuan dengan mitra koalisinya seperti Partai Demokrat, PAN, dan PKS.
Muhaimin menanggapi santai langkah parpol koalisi Prabowo tersebut, karena dinilainya sebagai hal yang wajar menjelang pembukaan masa pendaftaran pasangan calon presiden-calon wakil presiden pada 4-10 Agustus mendatang.
Dia menghormati pilihan koalisi masing-masing partai, karena memiliki pertimbangan politik dalam memutuskan arah koalisi.
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meragukan kesolidan enam partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo.
SBY menuturkan, sampai saat ini peta koalisi masih sangat cair. Menurutnya, koalisi Jokowi maupun Prabowo Subianto masih bisa berubah sampai penutupan pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kalau apakah ada kemungkinan bongkar pasang koalisi, ya dalam politik itu biasa saja. Bisa iya bisa tidak," ujar SBY, saat jumpa pers di kediamannya, Jakarta, Rabu, (25/7) malam.
Dia mengatakan, masing-masing capres belum memutuskan siapa cawapresnya, karena itu peluang anggota partai koalisi bubar bisa saja terjadi setelah pengumuman cawapres masing-masing.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018