Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan menurunkan 29 pemain dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 yang akan berlangsung di Nanjing China, pada 30 Juli - 5 Agustus.
"Memang ada beberapa sektor yang paling berpeluang. Tapi, saya tetap tidak mau mengatakan target juara itu dari sektor tertentu. Kami selalu menyebut target satu gelar meskipun para atlet tentu punya target sendiri," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Susy Susanti di Jakarta, Kamis.
Pada sektor tunggal putra, Indonesia menempatkan tiga atlet yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Jontan Christie, dan Tommy Sugiarto. Sedangkan pada tunggal putri terdapat Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung.
Pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Berry Angriawan/Hardianto, dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso akan turun pada nomor ganda putra mewakili Merah-Putih.
Empat pasangan putri akan menjadi wakil Merah-Putih pada Kejuaraan Dunia 2018. Mereka adalah Greysia Polii/Apriani Rahayu, Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Agatha Imanuela.
Sementara Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Ronald Alexander/Annisa Saufika, dan Yantoni Edi Saputra/Marsheilla Gischa Islami akan turun pada nomor ganda campuran turnamen Grade 1.
"Jika kita melihat progres latihannya, semua sektor sudah cukup baik meskipun untuk tunggal putra maupun tunggal putri belum cukup cemerlang dibanding sektor ganda," ujar Susy tentang gambaran penampilan pemain-pemain Indonesia dalam Kejuaraan Dunia.
Namun, Susy mengaku masih tetap optimistis dengan perkembangan permainan atlet-atlet sektor tunggal, terutama tunggal putri.
Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan kehadiran pemain-pemain muda Indonesia dalam Kejuaraan Dunia 2018 seperti Gregoria ataupun pasangan putri Fadia/Agatha menjadi bukti perkembangan permainan regenerasi atlet-atlet bulu tangkis Tanah Air.
"Mereka punya potensi untuk berkembang sehingga perlu difasilitasi untuk mengikuti turnamen yang lebih berat. Kami tidak ingin memberikan beban kepada pemain-pemain muda dan hanya ingin mereka merasakan atmosfer pertandingan yang lebih tinggi," kata Budiharto.
Baca juga: Yahya partner Sony yang ingin tembus pelatnas
Baca juga: Yuni Kartika berharap emas bulu tangkis Indonesia lebih baik
Baca juga: Hariyanto Arbi coba keberuntungan di kejuaraan marathon
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018