Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional Indonesia tidak perlu mengeluarkan keringat untuk lolos ke putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Asia setelah Guam, lawannya pada putaran pertama, dipastikan mundur dari turnamen itu. Mundurnya tim dari negara pulau di bagian barat Samudera Pasifik itu dikonfirmasikan oleh anggota Komite Eksekutif Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dari Indonesia, Dali Taher, di Jakarta, Selasa. Sesuai hasil undian yang dilakukan AFC, Indonesia bertemu Guam dalam putaran pertama kualifikasi Piala Dunia 2010 yang dilangsungkan secara kandang dan tandang pada pada 8 dan 28 Oktober 2007 mendatang. Dali mengemukakan bahwa Asosiasi Sepakbola Guam (GFA) mengalami kesulitan dana untuk mengikuti putaran pertama kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Asia itu. Menurut Dali, ketidaksanggupan Guam untuk mengikuti babak kualifikasi itu dikemukakan langsung Presiden GFA Richard K Lai kepada Direktur Kompetisi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) Carlo Nohra usai pengundian di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin. "Saya juga sudah berbicara langsung dengan Richard K.Lai dan memperoleh kepastian bahwa Guam tak mungkin mampu mengikuti babak prakualifikasi PD 2010 tersebut," katanya Menurut Dali Tahir, GFA juga tak memiliki sebuah tim sepakbola yang tangguh, atau pemain-pemain profesional. Dali Tahir bahkan memperkirakan, selain Guam, kemungkinan masih ada tim-tim yang mengundurkan diri dari babak prakualifikasi ini. Misalnya, Timor Leste, yang akan menghadapi Hong Kong pada putaran pertama. Dari putaran pertama pertama yang diikuti oleh 38 tim dengan 19 pertandingan itu, 11 tim ranking tertinggi langsung lolos ke putaran ketiga. Sementara, delapan peringkat terendah bertarung di putaran kedua. Sementara itu, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Rahim Soekasah mengatakan, Timnas Indonesia kini tinggal menunggu hasil-hasil dari 18 pertandingan putaran pertama. Menurut dia, Timnas Indonesia berpeluang langsung bertarung di putaran ketiga jika ada tim dari peringkat 25 sampai 43 yang mengalahkan tim yang berperingkat lebih baik.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007