Situasinya tentu berbeda antara belajar di kelas dengan numpang di rumah warga seperti ini
Pamekasan, (ANTARA News) - Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jamringin, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis terpaksa harus numpang belajar di rumah warga karena sekolah mereka rusak akibat kebakaran, Selasa (24/7).

"Ini terpaksa dilakukan, karena ruang kelas tidak bisa difungsikan akibat hangus terbakar," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Pamekasan Moh Tarsun di Pamekasan, Kamis siang.

Akibat kebakaran tersebut, ruang guru serta satu ruang kelas musnah terbakar. Sementara lima ruang kelas yang selamat dari amukan si jago merah tetap digunakan untuk proses belajar mengejar sebagian siswa.

Siswa SDN Jambringin, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang melakukan kegiatan belajar mengajar numpang di rumah warga itu adalah siswa kelas 4, 5 dan kelas 6.

"Kalau kelas 1, 2 dan 3 kami tempatkan di sekolah," ujar guru di sekolah itu Abdul Halim.

Abdul Halim dan guru lainnya di sekolah itu berharap, pemerintah memperhatikan kondisi sekolah mereka karena belajar dengan cara numpang itu di rumah warga itu tidak kondusif.

"Situasinya tentu berbeda antara belajar di kelas dengan numpang di rumah warga seperti ini," ujar Halim.

Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jambringin 1 Dusun Angsanah Kecamatan Proppo, Pamekasan yang terbakar itu, akibat sambungan arus pendek listrik.

Kebakaran terjadi Selasa (24/7) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Api berhasil dikendalikan satu jam kemudian, berkat bantuan petugas pemadam kebakaran.

Lima jam kemudian, setelah petugas pemadam kembali, kobaran api kembali membara, karena ada titik api yang belum padam.

Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran di SDN Jambringin, Kecamatan Proppo itu, hanya kerugian material ditaksir mencapai Rp500 juta.

Sejumlah berkas penting seperti rapor siswa, ijazah dan buku mata pelajaran sekolah mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 juga hangus terbakar.

Menurut hasil penyelidikan aparat dari Polsek Proppo, korsleting sambungan listrik terjadi di ruang guru, lalu api merambah ke ruang kelas 6 yang berdampingan dengan ruang guru tersebut.

"Jadi, tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus ini, murni karena terjadi sambungan arus pendek listrik," ujar Kapolsek Proppo AKP Bambang Hermanto.

Sementara itu, musibah kebakaran di SDN Jambringin, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura itu merupakan yang kelima kalinya dalam dua bulan terakhir ini.

Sebelumnya kebakaran juga dua kali terjadi di Desa Montok, Kecamatan Larangan, lalu kebakaran pasar di Kecamatan Pademawu, dan dua kasus kebakaran lainnya adalah kebakaran kebun tebu di Kelurahan Lawangan Daja, Kecamatan Pademawu dan di Jalan Bazar, Kecamatan Pamekasan.

Baca juga: Bangunan SD di Palangka Raya terbakar

Baca juga: DPRD Kota Palangkaraya geram enam SD terbakar dalam sebulan

Baca juga: Gedung SD 11 pagi Tebet Timur Jakarta terbakar

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018