Jakarta (ANTARA News) - Penawaran umum kedua (secondary offering) saham Bank BNI yang dibuka Selasa, ternyata sepi peminat dan hingga pukul 12.00 WIB formulir untuk investor ritel yang sudah diambil calon pembeli baru 50-70 lembar, sedangkan untuk investor korporasi 3.000 lembar.
Menurut seorang investor bernama Wahyu, sepinya peminat saham dalam secondary offering BNI ini lebih karena penawaran itu dibuka bersamaan dengan digelarnya penawaran
right issue (hak memesan efek terlebih dahulu) atas efek perusahaan yang sama.
"Dengan penawaran saham secondary offering ini yang berbarengan dengan penawaran saham right issue BNI yang totalnya mencapai 3,9 miliar saham, maka yang di sini menjadi sepi," katanya.
Sebagaimana diketahui harga saham secondary offering BNI sebesar Rp2.050 per saham, sedangkan harga saham "right issue" sebesar Rp2.025 per saham.
Namun harga teoritis saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hasil "right issue" sebesar Rp2.250 per saham, kata Kadiv Pencatatan Sektor Jasa BEJ Wan Wei Yiong, di Jakarta, Selasa
Yiong mengatakan, penyesuaian harga teoritis saham BBNI dalam Jakarta Automatic Trading Systems (JATS) dilaksanakan pada 7 Agustus 2007.
Sementara itu harga saham BBNI hari ini di pasar (BEJ) pada pukul 13.55 WIB sebesar Rp 2.100 per saham atau lebih rendah dari harga teoritis saham BNI setelah "right issue" sebesar Rp2.250 per saham.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007