Bill Gates dan para pembuat teknologi yang lain tidak memberikan gawai pada anaknya sebelum berusia 14 tahun

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan negara-negara maju sudah membatasi penggunaan gawai, terutama pada anak-anak, karena paham dampak buruk dari penggunaannya.

"Australia sudah membatasi penggunaan gawai dan kembali menggunakan telepon rumah. Mereka betul-betul melindungi anak-anak dan orang dewasa," kata Yohana dalam Seminar Hari Anak Nasional 2018 di Auditorium Adhyana, Wisma Antara, Jakarta, Kamis.

Yohana juga menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke salah satu pantai yang ada di Lombok. Saat itu, pantai tersebut dikunjungi banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Menurut Yohana, dia melihat wisatawan mancanegara yang berwisata bersama anak-anaknya tidak ada yang menggunakan gawai. Hal itu bertolak belakang dengan wisatawan domestik yang tetap terlihat sibuk dengan gawainya.

"Ada yang pernah bilang ke saya, orang Indonesia tertinggal 100 tahun untuk menikmati teknologi. Orang-orang dari negara maju sudah melewati teknologi itu sehingga sudah paham dampak buruknya," tuturnya.

Baca juga: Ahli: waspadai gangguan jiwa kekinian karena gawai

Baca juga: Psikolog: waspadai dampak buruk "gadget" bagi anak

Baca juga: Mahasiswa Stanford unjuk rasa ke Apple untuk hentikan kecanduan gawai

Anak-anak suku Bajo desa Mola Selatan bermain dengan gawai, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin (7/11/2016). Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk berperan aktif menyekolahkan anak mereka membuat sekitar 80 persen anak-anak suku Bajo di desa Mola saat ini tidak mengenyam pendidikan meski fasilitas dan sarana sekolah mulai TK hingga SMA/SMK di wilayah tersebut telah tersedia. (ANTARA FOTO/ Dewi Fajriani)

Yohana mengingatkan masyarakat dampak buruk gawai terhadap anak-anak. Bahkan para penemu teknologi gawai dan media sosial juga membatasi penggunaan gawai oleh anak-anaknya.

"Bill Gates dan para pembuat teknologi yang lain tidak memberikan gawai pada anaknya sebelum berusia 14 tahun. Mereka tahu bahaya dari dampak buruk gawai," katanya.

Yohana menjadi salah satu pembicara pada Seminar Hari Anak Nasional 2018 "Internetku Baik, Internetku Asyik" yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Komunikasi dan Informatika, ECPAT Indonesia, Siberkreasi dan ID-COP.

Selain Yohana, pembicara yang lain adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Baca juga: Cegah dampak buruk gawai di kalangan anak-anak

Baca juga: 917 peserta SBMPTN gunakan gawai Android untuk kerjakan soal

Baca juga: Pakar: Penggunaan gawai tingkatkan tren sindrom mata kering

Baca juga: Tips kendalikan pemakaian gawai pada anak

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018