Jakarta (ANTARA News) - Yayuk Basuki, mantan petenis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, menghadiri Pelatihan Pelatih Cabang Bulutangkis Tingkat DKI Jakarta di Jakarta Selatan, Kamis. Tapi kehadiran Yayuk bukan untuk memberikan pelatihan, namun memberikan pengarahan sekaligus membuka secara resmi kegiatan dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat, yaitu anggota Komisi X DPRI RI.
Yayuk yang pernah menempati peringkat 19 dunia itu didampingi oleh Herman Chaniago, Asisten Deputi Bidang Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kemenpora serta ketua panitia Ahmad Arsani Kepada sekitar 60 peserta, Yayuk yang pada masa jayanya pada 1990-an itu dijuluki Macan Asia, berpesan agar para pelatih benar-benar mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh demi untuk meningkatkan kualitas dan prestasi bulutangkis.
"Saya berharap pelatihan ini benar-benar diikuti dengan sungguh-sungguh demi tercapainya keinginan untuk meningkatkan kualitas atlet, baik di tingkat nasional
maupun internasional, serta memberikan kontribusi bagi olahraga Indonesia secara keseluruhan," kata Yayuk yang merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Semantara itu Ahmad Arsani, Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pelatih dan Instruktur di Kemenpora, menjelaskan bahwa pelatihan yang berlangsung selama lima hari itu merupakan rangkaian dari Program Pelatihan 100.000 Pelatih dan Tenaga Keolahragaan.
"Nantinya peserta pelatihan ini akan mendapat sertifikat dan dalam pelatihan ini akan dilakukan teori dan praktek seputar bulu tangkis," katanya. Program tersebut dibuat karena Kemenpora berkomitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia keolahragaan, mengingat jumlah pelatih dan tenaga organisasi olahraga semakin meningkat.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan program pelatihan kepada 100 ribu pelatih kepada induk cabang olahraga, KONI, serta akademisi. Hadir pula dalam acara pembukaan itu perwakilan Pengprov PBSI Jakarta yang dihadiri oleh Sekretaris Umum, Rahmat Setiawan.
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2018