Jakarta (ANTARA News) - Dephut, Taman Safari Indonesia (TSI) dan Australia Zoo sepakat melakukan kerjasama dalam rangka program konservasi harimau Sumatera dan spesies terancam punah lainnya serta kerjasama kemitraan antara TSI dan Australia Zoo. Kesepakatan yang diwujudkan dalam bentuk penandatanganan Letter of Intent (LoI) tersebut dilaksanakan pada 30 Juli 2007 lalu, bertempat di Ruang Rapat Direktur Jenderal PHKA, Gedung Manggala Wanabakti Blok I lantai 8, Jakarta. LoI ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Ir. M. Arman Mallolongan, Direktur Australia Zoo Wesley Mannion, dan Direktur Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau. Dalam LoI "Progam Konservasi Spesies Terancam Punah dan harimau Sumatra dan Pembentukan Hubungan Bersaudara Antar Kebun Binatang antara TSI dan Australian Zoo", disebutkan lingkup kerjasama antara lain adalah untuk mendukung konservasi harimau Sumatera dan satwa terancam punah lainnya di alam serta mengurangi konflik harimau dengan manusia, mendukung kegiatan penelitian dalam rangka rehabilitasi dan reintroduksi harimau Sumatera ke habitat alaminya, mendukung program captive breeding harimau Sumatera di luar habitatnya (ex-situ), mendukung pengembangan program kerjasama kebudayaan dan pariwisata antara kedua Negara. Selain itu, pihak Australia juga akan memberikan beberapa bantuan dalam rangka memfasilitasi kegiatan konservasi harimau Sumatera, antara lain sarana transportasi untuk kegiatan operasional di Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Barat serta training rescue buaya muara di Nanggroe Aceh Darussalam. (*)
Copyright © ANTARA 2007