Kebumen (ANTARA News) - TNI akan mengembalikan patok batas negara yang bergeser dari posisi awal, kata Panglima TNI, Marsekal Djoko Suyanto, usai pembukaan Latsitardanus XXVIII Tahun 2007 di Alun-alun Kebumen, Selasa.
"Patok yang bergeser itu akan dikembalikan lagi oleh TNI pada posisi semula," katanya, menanggapi adanya pergeseran patok batas A-1 di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat, sejauh 30 meter.
Menurut dia, TNI akan melaporkan ke Departemen Luar Negeri tentang pergeseran patok batas negara karena departemen tersebut yang mengurusi masalah perbatasan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Komandan Resort Militer (Danrem) 121/Alam Bhana Wanawai, Kolonel Infanteri Edy Susanto, menyatakan wilayah perairan Indonesia terancam dicaplok 6,4 juta meter persegi oleh negara tetangga, Malaysia, menyusul penggeseran patok batas A-1 di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat, sejauh 30 meter.
Bahkan, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas H Pareira, di Jakarta, Senin, mendesak Panglima TNI agar menindak dengan tegas warga negara tetangga yang kedapatan melakukan pemindahan atau pelanggaran garis batas negara.
Menyinggung rencana pembangunan Pangkalan TNI Angkatan Laut di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa, Panglima TNI membenarkan hal tersebut.
"Rencana itu pasti ada, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara tetapi semua itu disesuaikan dengan jumlah anggaran yang diterima TNI," kata dia.
Menurut dia, penyesuaian itu dilakukan karena tidak hanya markas yang dibesarkan tetapi peralatan juga perlu diperkuat. "Masing-masing angkatan sudah punya rencana strategisnya," kata dia. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007