Dia mengatakan Lapangan Banteng yang memiliki sejarah perlu ditata ulang.
Sekitar tahun 1632 Masehi, lapangan itu dinamai Lapangan Paviliun. Sesudah perang Napoleon Jerman - Inggris berubah nama menjadi Lapangan Singa dan sesudah kemerdekaan menjadi Lapangan Banteng.
"Harapannya tempat ini bukan sekadar tempat yang mempesona karena rancangannya baik, namun yang lebih penting adalah memungkinkan warga berinteraksi bersama-sama di arena ini," katanya.
Gubernur percaya dengan rancangan yang telah disusun, kegiatan-kegiatan seperti olahraga, seni, budaya, akan bisa dilakukan di tempat itu.
"Kita berharap Lapangn Banteng ini menjadi salah satu `icon` utama di Jakarta dan Indonesia, karena ini adalah salah satu lapangan paling bersejarah di tempat ini," kata Gubernur.
Anies mengatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk menikmati Lapangan Banteng.
"Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk menikmati tempat ini dan mudah-mudahan menjadi tempat interaksi bagi semuanya dengan latar belakang apapun," kata Gubernur.
Usai acara peresmian, Anies pun berjalan - jalan di lingkungan Lapangan Banteng dan menyapa warga yang hadir.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018