Kebanyakan dari warga asing itu adalah kerabat dan anak-anak dari warga Palestina di Gaza dan membiarkan mereka keluar dari Gaza melalui perbatasan Israel berarti sebuah isyarat negara Yahudi itu tengah bersiap bagi perluasan aksi militernya di situ.
Peter Lerner, seorang pengubung pada militer AS, mengatakan bahwa para warga asing itu memegang paspor Amerika Serikat, Rusia, Moldovo, Ukraina, Turki dan Norwegia.
Pintu perbatasan Erez akan dibuka untuk para warga asing tersebut Jumat pagi ini, demikian Lerner, sembari berkata, "Berdasarkan pengalaman lalu kami tahu bahwa tidak semua warga asing meninggalkan (Palestina) dalam situasi-situasi seperti terjadi sekarang." (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009