Mojokerto (ANTARA News) - Perum Bulog siap menyerap gula milik petani dalam rangka mengamankan harga gula lokal di tingkat petani dan harga di tingkat konsumen, serta penguatan stok gula nasional.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar Utomo, Rabu mengatakan, Perum Bulog telah menerima penugasan pemerintah untuk menyerap gula dari tebu rakyat yang digiling di PG BUMN yang sesuai standar kualitas SNI dengan harga Rp9.700 per kilogram.
"Pemerintah menugaskan Bulog untuk melakukan pembelian gula petani dengan harga netto sebesar Rp9.700 perkilogramnya sampai dengan bulan April 2019," katanya saat penyerapan perdana gula petani untuk musim giling 2018 di Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto, Jatim.
Perum Bulog melakukan penyerapan perdana gula petani untuk musim giling 2018 sebanyak 20 ribu ton yang terdiri dari gula petani hasil pengolahan PTPN X sebanyak 5 ribu ton, PTPN XI sebanyak 5 ribu ton dan RNI sebanyak 10 ribu ton dengan harga Rp9,700 perkilogramnya .
"Perum Bulog berharap bahwa urusan pangan, khususnya sembilan pangan pokok dapat dikendalikan oleh Pemerintah melalui Perum Bulog," ucapnya.
Ia menjelaskan, kedepannya pihaknya akan menyerap gula produksi petani sampai dengan 600 ribu ton sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pemerintah.
"Kami berharap dengan adanya upaya ini bisa membantu para petani, terutama saat musim giling tebu sepertinya ada sekarang ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD APTRI PTPN X, Mubin mengatakan, pihaknya berterima kasih dengan adanya pembelian gula milik petani ini.
"Kami berterima kasih kepada Perum Bulog atas usaha yang kami lakukan selama ini. Dengan adanya pembelian ini, kedepan kami akan berusaha untuk memberikan tebu terbaik, mulai dari pemilihan bibit, pupuk sehingga saat panen bisa memiliki rendemen yang tinggi, seperti yang ada di PG Gempolkrep ini rendemennya mencapai 8,7," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018