rencananya dihadiri wisawatan asing dari Australia dan Eropa yang menggunakan enam kapal pesiar

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata RI menargetkan Festival Padang Melang 2018 di Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau bisa lebih mempromosikan kepulauan tersebut dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat dengan kehadiran para wisatawan mancanegara.

"Kementerian Pariwisata mendukung penyelenggaraan festival, seperti Festival Padang Melang ini yang juga berfungsi sebagai sarana promosi wisata potensi yang dimiliki Kepulauan Anambas untuk mengundang ketertarikan para wisatawan dari mancanegara," kata Asisten Deputi Pemasaran I Regional 1 yang membawahi wilayah Sumatera, Singapura, Thailand, dan Indocina, Masruroh, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Festival Padang Melang 2018 rencananya digelar di Padang Melang pada 26-27 Agustus 2018 di pantai pasir putih sepanjang sembilan kilometer di Pulau Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.

Perhelatan yang digelar untuk ketiga kalinya itu, rencananya dihadiri sejumlah wisawatan asing dari Australia dan Eropa yang menggunakan enam kapal pesiar dan sejumlah pengunjung dari kota-kota lain di Indonesia.

Beragam pertunjukan akan ditampilkan dalam festival yang bertajuk Helat Budaya Melayu Pesisir tersebut.

Baca juga: "Pintu gerbang" pariwisata kepulauan Anambas telah dibuka
Baca juga: Pemerintah kembangkan KEK pariwisata bawah laut Anambas


"Kami mengangkat salah satu tradisi budaya lokal, yakni tolak bale untuk memohon keselamatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Indonesia pada umumnya," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas Masykur.

Selain itu, Festival Padang Melang 2018 juga akan mempertontonkan pentas Mendu, Gobang, Zapin, Layang-layang, Dendang Melayu, Explore Anambas Under Water, Bazar dan kuliner lokal, serta pertunjukan musik dengan tajuk Song on The Sea.

Festival itu diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata dari Desa Batu Berapit, Desa Mampok, dan Desa Landak, Kecamatan Jemaja, serta Desa Belibak, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kusen Alipah Hadi, dari Yayasan Umar Kayam Yogyakarta yang telah melakukan pendampingan literasi kebudayaan pada beberapa desa wisata di Kepulauan Anambas, menyatakan perhelatan itu sebenarnya alat untuk pengembangan masyarakat di pulau terluar Indonesia.

"Selama hampir satu tahun sejak tahun 2017, atas dukungan Medco E&P Natuna Ltd kami bersama Desa Mampok dan Desa Belibak mengembangkan potensi kebudayaan, tradisi, dan sumber daya alam berupa kecantikan Kepulauan Anambas," ujarnya.

Desa-desa wisata sekitar Pantai Padang Melang telah siap untuk menerima dan menjamu para wisatawan, baik asing maupun lokal, yang hadir dalam festival itu.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018