Bandung (ANTARA News) - Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Bandung Sukamiskin terus memonitor perkembangan kesehatan narapidana suap jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gilir Timur, Fuad Amin Imron.
"Kita tetap monitor terus. Kita instruksikan kepada jajaran bahwa setiap hari ini pengawalan tetap melaporkan kepada saya. Setiap satu hari, dua kali," kata Pelaksana harian (Plh) Kalapas Sukamiskin, Kusnali, di Lapas Sukamiskin, Rabu.
Fuad Amin tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Borromeus Bandung karena mengalami gejala muntah darah. Namun untuk kepastian penyakit yang dialami Fuad Amin hingga saat ini belum jelas.
Agar mendapat laporan pasti, Kusnali meminta petugas yang mengawal Fuad Amin untuk memberikan informasi disertai foto, guna lebih meyakinkan perkembangan kondisi kesehatannya.
"Yang bersangkutan (Fuad Amin) difoto, yang mengawal juga. Jadi saya tahu kondisinya seperti apa, pagi dan malam laporannya," kata dia.
Dari laporan terbarunya, Fuad Amin masih menjalani perawatan intensif. Ia belum bisa memastikan kapan Fuad bisa kembali ke Lapas Sukamiskin.
"Kalau orang sakit tidak ada batasan waktu," katanya.
Sebelumnya, Fuad Amin dan Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan tidak ada di sel saat KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen.
Saat akan dilakukan penggeledahan di kamar tahanannya, KPK tidak bisa membuka pintu karena kunci kamar diambil oleh Fuad dan Wawan. KPK lantas menyegel dua kamar tersebut.
Baca juga: Plh Kalapas Sukamiskin pastikan dua ruangan masih disegel
Baca juga: KPK hibahkan miliaran rupiah aset mantan bupati Bangkalan Fuad Amin
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018