Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pers bekerja sama dengan pihak donor dan lembaga pendidikan di luar sekolah berencana membuat sekolah untuk wartawan atau school of journalism. Ketua Dewan Pers Ichlasul Amal di Gedung Dewan Pers Jakarta, Senin mengatakan, ditargetkan sekolah tersebut, bisa efektif berjalan pada anggaran 2008. Ia menjelaskan, awal direncanakan pendirian sekolah untuk wartawan itu bermula dari tuntutan di daerah yang mengalami lonjakan dalam pembuatan surat kabar. "Surat kabar semakin banyak, itu luar biasa dari segi kuantitas, tapi dari segi kualitas wartawan harus diperhatikan. Tingkat profesionalisme wartawan harus ditingkatkan," katanya. Oleh karena itu, salah satu cara untuk peningkatan kualitas wartawan dengan didirikannya sekolah untuk wartawan yang akan diprioritaskan kepada para wartawan dari daerah. "Diharapkan sekolah wartawan ini menjadi pengganti pendidikan yang dilakukan oleh perusahaan pers. Jika perusahaan terlalu mahal untuk menyelenggarakan pendidikan, maka cukup disekolahkan di sekolah wartawan," katanya. Direncanakan sekolah wartawan yang akan dilakukan di Gedung Dewan Pers lantai delapan itu, lanjut Ichlasul, akan berlangsung selama enam bulan dan perusahan pers yang mengirim wartawanya diminta membayar. "Sekolah wartawan akan menampung sekitar 30 orang, sehingga nanti ada proses seleksi. Mereka akan mengikuti materi dalam kelas dan di luar kelas," katanya. Namun, Ichlasul menjelaskan, hingga saat ini dari pihak donatur belum ada kepastian berapa jumlah dana yang disiapkan untuk sekolah wartawan tersebut. "Kalau Dewan Pers kan dapat anggaran dari APBN yang dianggarkan dana pendidikan dan dana itu akan digunakan untuk sekolah wartawan ini," katanya. Ichlasul menambahkan, rencana sekolah wartawan itu telah mendapat dukungan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007