Palembang (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bekerja keras atau `all out` dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan karena taruhannya adalah harga diri bangsa Indonesia.
"Tugas satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun ini lebih berat karena berhadapan langsung dengan penyelenggaran Asian Games 2018, sehingga saya minta semua pihak harus `all out` dalam bertugas karena taruhannya harga diri bangsa Indonesia," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam kunjungan kerja di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan saat ini semua tindakan satgas dianggap sudah tepat dan efektif, hanya saja perlu langkah yang lebih cepat lagi seperti persiapan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
TMC sangat penting, apalagi data BMKG menyebutkan semua wilayah Sumsel berpotensi karhutla, ditambah sebagian besarnya memiliki karakter tanah gambut yang harus dipastikan tingkat kelembabannya.
"Tanah gambut punya sifat menyimpan panas sehingga tidak hanya tindakan pemadaman saja yang diperlukan, lebih dari itu pastikan tanahnya masih lembab, kalau tidak bisa muncul api lagi," ujar Panglima TNI.
Ia juga mengapresiasi tindakan satgas `menongkrongi` 55 desa di sekitar Palembang yang rawan karhutla dan potensi asapnya langsung ke venue Jakabaring tempat penyelenggaraan Asian Games 2018, sehingga pencegahan harus lebih maksimal.
Ia menjelaskan, mulai awal Agustus atlet dan ofisial mulai berdatangan dan tinggal tiga minggu lagi Asian Games dimulai, sehingga sisa waktu tersebut dinilai pendek, namun pihaknya yakin karhutla bisa ditekan sekecil mungkin.
"Saya yakin, semua pihak kerja keras dan serius, sebab karhutla ini pertaruhan harga diri bangsa, strategi sudah tepat, tinggal koordinasi lagi ditingkatkan," kata dia.
Sebenarnya Panglima TNI berencana bersama Kapolri akan ke Palembang pada 4 Agustus, namun ia melihat di media kebakaran hutan dan lahan mulai banyak di Sumsel, sehingga memutuskan mempercepat kedatangan dengan mengajak Asops Kapolri.
Pewarta: Indra Gultom
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018