Sumedang (ANTARA News) - Pernyataan Sekjen Departemen Dalam Negeri (Depdagri) Diah Anggraeni mengenai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menghadiri wisuda bukan karena kecewa, melainkan sibuk, dituding Inu Kencana Safiie sebagai suatu penghinaan kepada kepala negara. Kepada wartawan di kediamannya di Kompleks Dosen IPDN Jatinangor, Sumedang, Senin, Inu mengemukakan, pernyataan Diah merupakan penghinaan terhadap SBY, karena Presiden SBY jelas-jelas kecewa dengan kebobrokan yang terjadi di kampus IPDN selama ini. "Saat Presiden SBY minta jangan ada lagi kekerasan di IPDN, ternyata masih saja kekerasan itu terjadi, bahkan lebih parah lagi karena korbannya warga masyarakat. Hal itu berarti telah menghina Presiden SBY," tandas Inu Kencana yang juga dosen IPDN. Dalam kesempatan itu Inu membeberkan siapa yang sebenarnya berada di belakang aksi penolakan keberadaan dirinya di lingkungan IPDN. "Saya menduga Diah juga menjadi orang di belakang layar tentang segala provokasi praja yang ditujukan kepada saya selama ini. Provokasi tersebut disampaikan melalui Srimulyo, salah seorang pejabat di lingkungan IPDN," katanya. Untuk itu, kata Inu, terkait dengan masalah provokasi yang telah menghina dirinya, pihaknya sudah menceritakannya dan melaporkannya kepada Kapolda Jabar Irjen Pol Sunarko DA. "Persoalan provokasi sudah saya laporkan kepada Kapolda Jabar Irjen Pol Soenarko DA. Kapolda berjanji akan memeriksa kasus tersebut, malah Kapolda menanyakan `siapa orangnya, akan saya kejar`," papar Inu. Dalam kesempatan lain, Inu juga membeberkan peranan Kabag Administrasi Keprajaan dan Alumni IPDN, Bernhard Rondonuwu yang diduga kuat sebagai aktor di balik kasus kematian Madya Praja IPDN Cliff Muntu. "Bernhard pernah ngomong `tutup kasus kematian Cliff seperti menutup kasus kematian Irfan Hibo`. Irfan Hibo adalah Praja IPDN yang meninggal sebelum Cliff Muntu dan sesudah Wahyu Hidayat," kata Inu. Penulis buku `IPDN Undercover` itu berkeyakinan bahwa langkah Bernhard menutup kasus kematian Cliff merupakan perintah mantan Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi. "Saya yakin Bernhard diperintahkan Pak Nyoman selaku Rektor IPDN untuk menutup kasus kematian Cliff," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007