Gaya kasual Jokowi dalam kesempatan tertentu dianggap sebagai caranya beradaptasi agar bisa membaur di tengah situasi, kata pengamat mode Sonny Muchlison.
Seorang presiden mungkin dianggap harus selalu tampil sempurna, tapi bukan berarti harus terlihat resmi sepanjang waktu. Penampilan harus disesuaikan dengan situasi.
“Ketika kita mendatangi suatu area, harus bisa ‘luber’ di situ, selain melalui sikap dan attitude, juga cara berpakaian,” kata Sonny saat dihubungi ANTARA News, Selasa.
Di festival musik We The Fest 2018 yang didominasi anak muda dalam situasi santai, penampilan Jokowi yang memadukan kemeja putih khasnya dengan celana jins dan sepatu kasual hitam dianggap cocok dengan acara yang didatanginya.
Di akun Instagram, brand sepatu lokal NAH Project mengklaim sepatu hitam yang dipakai Jokowi adalah salah satu produk mereka.
Jokowi tahu apa yang dikenakannya selalu jadi buah bibir, bahkan jadi tren. Sonny mengatakan ini adalah cara presiden mempromosikan merek-merek buatan Indonesia dan mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal.
“Karena segala sesuatu yang dipakainya jadi terkenal, misalnya jaket bomber.”
Merek sepatu dalam negeri NAH Project dalam akun Instagram mengungkapkan Presiden Jokowi memakai salah satu produk mereka ketika menghadiri We The Fest 2018.
Brand tersebut menerima pesanan dari ajundan presiden yang menyatakan Jokowi sedang mencari sneaker lokal untuk dipakai dinas. Menurut NAH Project, Jokowi membeli tiga pasang sepatu dari koleksi mereka dan baru sepasang yang dikenakan di depan publik.
“Dua sepatu lagi masih dirahasiakan,” tulis brand tersebut di akun Instagram @nah.project.
Baca juga: Jokowi santap malam bersama pemimpin partai koalisi
Baca juga: Birunya payung dan sandal Jokowi, apa maknanya ya?
Baca juga: Kata pengamat mode soal jaket bomber Jokowi
Baca juga: Presiden makan gurame goreng bersama Ketua Parpol
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018