... sesungguhnya kita perlu ratusan helikopter pembom air. Tapi, anggaran tentu mahal...
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menuturkan perlu lebih banyak helikopter pembom air dan patroli dalam menangani dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Tanah Air.
Kebakaran hutan dan lahan menjadi satu hal krusial belakangan ini, terkhusus di Kalimantan dan Sumatera. Apalagi pada medio Agustus nanti akan dilaksanakan Asian Games ke-18/2018, yang juga menjadikan Sumatera Selatan sebagai salah satu tuan rumah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Nugroho, di Jakarta, Selasa, mengatakan, kendala dalam penanganan dan antisipasi kebakaran hutan-lahan adalah luasnya jangkauan daerah yang harus dijaga.
"Adalah tidak mungkin semua personel ditempatkan menjaga hutan, lahan dan kebun yang ada. Pembakar umumnya melakukan pembakaran lalu kabur sehingga kami tahu terbakar berdasarkan patroli udara atau dari satelit," ujarnya.
Dia menuturkan daerah yang dibakar adalah daerah yang sulit dijangkau dan terpencil.
Karena sulit dijangkau, maka untuk menjangkau area terbakar perlu waktu. Apalagi jika areanya tidak ada jalan. Sementara, ketersediaan peralatan dan helikopter pembom air juga terbatas.
Hanya ada 21 helikopter dikerahkan untuk kawasan Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, yang mana 17 helikopter dari BNPB, dua dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan dua dari swasta.
"Namun sesungguhnya kita perlu ratusan helikopter pembom air. Tapi, anggaran tentu mahal," ujar dia.
Indonesia pernah menyewa pesawat terbang amfibi pembom air, Beriev Be-200 yang terbukti cukup efektif memadamkan kebakaran dari udara. Pemerintah bahkan pernah berwacana membeli pesawat terbang amfibi pembom air namun pelan-pelan wacana itu meredup dan tidak pernah terdengar lagi.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, pada Senin (23/7), titik panas di Sumatera Selatan berjumlah 20, dengan lokasi Tulung Selapan empat titik, Pampangan dua, Cengal tiga, Tanjung Batu di Ogan Ilir satu, Bayung Lencir di Musi Banyuasin (dua titik).
Kemudian Lubai di Muara Enim satu titik, Gunung Megang di Muara Enim satu, Semidang Aji satu, Pengandonan satu, Bunga Mayang satu, Tiang Pumpung Kepungut di Musi Rawas satu, Tebing Tinggi di Empat Lawang satu, Talang Padang di Empat Lawang juga satu titik.
Pewarta: Martha Simanjuntak
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018