Pekanbaru (ANTARA News) - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, menyatakan beruang madu (Helarctos malayanus) yang diselamatkan dari jerat di Kabupaten Indragiri Hilir segera dilepasliarkan setelah kondisi kesehatannya dinilai baik.
"Pascapengobatan dan pemulihan trauma oleh Tim Medis Balai Besar KSDA Riau, satwa akan segera dilepasliarkan kembali ke habitatnya sebagaimana satwa yang lain yang telah ditangani sebelumnya," katanya dalam keterangan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan, satwa dilindungi itu berkelamin betina dan diperkirakan berusia empat tahun. Beruang tersebut kini berada di klinik satwa BBKSDA Riau, di Kota Pekanbaru.
Sebelumnya, Reskrimsus Polres Indragiri Hilir melaporkan adanya beruang madu yang terjerat pada Sabtu (21/7).
Kepala Bidang KSDA Wilayah l meneruskan laporan tersebut kepada Kepala BBKSDA Riau untuk menurunkan Tim Rescue menuju lokasi.
Jarak menuju tempat kejadian di daerah pesisir Riau cukup jauh, dan butuh waktu sekitar 8 jam melalui jalan darat dan 1 jam menggunakan perahu.
Dengan dipimpin Kepala Seksi Wilayah l, Laskar Jaya Permana dan anggota Polhut senior Putrapper, Pirmansyah, Suslamat dan Fadly Rafdiansyah Tim Rescue bergerak ke Tembilahan, Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir.
Tim Rescue tiba pada Minggu, sekitar pukul 05.00 WIB, dan berkoordinasi dengan Polres Indragiri Hilir. TKP masih berada pada jarak 1 jam dengan menggunakan perahu, tepatnya di Parit 10 Mogok, Desa Sungai Junjangan Kec. Batang Tuaka Kab. Indragiri Hilir.
Dari kronologi kejadian diketahui bahwa seorang warga bernama Giatman Sinaga pada hari Sabtu, pukul 06.30 WIB menemukan seekor Beruang madu terkena jerat di daerah Parit 10 Mogok RT 10 di depan pekarangan milik warga bernama Bejo di Desa Sungai Junjangan Kec. Batang Tuaka. Karena Giatman Sinaga mengetahui bahwa satwa tersebut adalah salah satu satwa yang dilindungi, maka Giatman Sinaga melapor ke Polres Indragiri Hilir.
Tiba di TKP, Tim Rescue membebaskan satwa tersebut dari jeratan, selanjutnya mengevakuasi beruang tersebut ke perahu.
Karena hari mulai gelap maka Tim bergerak cepat membawa Beruang madu berwarna hitam, berkelamin betina, berumur kurang lebih empat tahun tersebut ke kandang evakuasi di Tembilahan.
Pada Senin, 23 Juli 2018 pukul 05.00 WIB, Beruang madu tiba di Klinik Transit dan diserahkan kepada perwakilan Tim Medis Drh. Danang Estu Bagio bersama perawat satwa.
Baca juga: BKSDA Jambi lepasliarkan beruang madu
Baca juga: Warga serahkan sepasang beruang ke lembaga konservasi
Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018