Hiroshima (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Minggu meminta maaf kepada para penyintas (survivor) serangan bom atom 1945 di Hiroshima, atas pernyataan kontroversial dan tidak peka dari mantan menteri pertahanan negara itu. Menteri Pertahanan Jepang, Fumio Kyuma, bulan lalu mengundurkan diri setelah menimbulkan kemarahan karena menyebut bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki oleh AS adalah sesuatu "yang tidak dapat dihindarkan" untuk mengakhiri Perang Dunia II. Pernyataannya itu secara luas diartikan sebagai membenarkan pemboman tahun 1945 itu sehingga membuat marah para keluarga korban dan penyintas. "Saya minta maaf atas komentar yang menyakiti perasaan para korban bom atom," kata Abe kepada para penyintas, Minggu. Permintaan maaf itu berselang sehari sebelum kota Hiroshima memperingati peristiwa tersebut, yang diharapkan akan dihadiri 40 ribu orang. Abe juga mengemukakan pemerintahannya sedang mencari jalan baru untuk mengakui para penderita penyakit radioaktif, sehingga para penyintas bom atom itu dapat lebih mudah mendapat ganti rugi. "Kita harus tinjau ulang kebijakan komprehensif untuk asuransi, pengobatan dan kesejahteraan," katanya, seperti dilaporkan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2007