Mekkah (ANTARA News) - Calon Jamaah Haji (CJH) Indonesia kloter gelombang pertama yang saat ini berada Madinah akan mulai bergerak ke Mekkah mulai 26 Juli 2018 secara berangsur-angsur.
Kepala Daerah Kerja Madinah, Muhammad Khanif dikutip Media Center Haji di Mekkah, Minggu, mengatakan CJH akan diberangkatkan pada pagi hingga sore Waktu Arab Saudi (WAS).
JCH tidak diberangkatkan pada malam hari sesuai aturan dari otoritas Arab Saudi yang sudah berlaku sejak lama.
Maka dari itu, ditargetkan CJH maksimal pukul 19.00 WAS sudah tiba di kawasan Bir Ali atau Dzul Hulaifah.
Pada jam tersebut umumnya Arab Saudi belum gelap dan baru memasuki waktu Shalat Maghrib.
Bir Ali sendiri merupakan salah satu titik awal ibadah haji atau umrah atau biasa disebut miqat.
Miqat berarti batas yang terdiri dari dua jenis yaitu miqat zamani atau batas berdasarkan waktu. Miqat zamani terkait dengan waktu pelaksanaan ibadah.
Kedua, ada miqat makani atau batas berdasarkan tempat.
CJH Indonesia untuk miqat haji umumnya memulai dari Bir Ali.
Sementara CJH negara lain memulai dari berbagai tempat seperti Qarnul Manazil, Yalamlam, Juhfah dan Dzatu `Irq. Pemilihan miqat itu disesuaikan dari arah mata angin datangnya jamaah menuju Masjidil Haram.
Adapun CJH yang berada di Madinah hingga saat ini sebanyak 33 ribu atau setara dengan 81 kelompok terbang. Angka itu akan terus bertambah seiring pemberangkatan kloter yang masih berlangsung.
Selama di Madinah, JCH gelombang pertama umumnya melaksanakan shalat sunnah Arbain.
Ritual tersebut adalah menjalankan 40 kali waktu shalat wajib secara berjamaah tanpa terputus di Masjid Nabawi. Jumlah pelaksanaan Shalat Arbain setara dengan delapan hari shalat wajib.
Baca juga: Petugas: Seorang jamaah perempuan gemetar kopernya dibongkar
Baca juga: Gubernur Jatim terpilih usulkan pembangunan asrama haji di Kediri
Baca juga: Petugas tinjau kesiapan bus shalawat jamaah calon haji Indonesia
Baca juga: Saudi tangani 4.000 ton sampah/hari selama musim haji
(A061/H014)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018