Seoul (ANTARA News) - Pembuat pesawat yang didanai negara Korea Selatan (Korsel) mengatakan, Senin, pihaknya telah menandatangani kontrak senilai 500 juta dolar AS untuk menjual pesawat latih kepada angkatan udara Turki dalam perjanjian penerbangan terbesar Seoul. Korea Aerospace Industries (KAI) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebanyak 55 pesawat latih KT-1 yang telah di-"upgrade" akan dipasok hingga 2013 berdasarkan kontrak yang ditandatangani di Istanbul, Jumat. KAI mengatakan perjanjian terbaru itu menandai ekspor pesawat terbesar Korsel dan ekspor senjata terbesar kedua, setelah perjanjian lisensi senilai satu miliar dolar AS untuk "howitzer" yang bergerak sendiri, K-9, dengan Turki pada 2001. KT-1, yang dikembangkan bersama Lembaga Pengembangan Pertahanan milik negara dari 1988 hingga 1998, memiliki mesin "turbo prop" dan didisain terutama untuk melatih pilot militer. "Dengan Turki, yang menggunakan pesawat latih dari Amerika Serikat, memilih KT-1, pesawat latih Korea telah diakui sebagai sistem persenjataan yang sangat ekonomis dan efisien," kata Park Jea Jeom, "chief executive officer" (CEO) KAI yang bertanggung jawab atas perjanjian itu. "Pesawat itu diharapkan akan diterima dengan baik di pasar global." KT-1 pertama kali dijual kepada Indonesia, dengan tujuh pesawat terjual pada 2001 dan lima pesawat pada 2005. KAI mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk tumbuh menjadi salah satu dari 10 pabrikan pesawat teratas di dunia hingga 2010. (*)
Copyright © ANTARA 2007