Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Senin, ditutup anjlok 4,03 persen, tertekan tumbangnya bursa AS Wall Street dan regional. IHSG sesi pagi ditutup turun 91,565 poin menjadi 2.178,226 dan indeks LQ45 melemah 20,812 poin atau 4,43 persen ke level 449,408. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan pelemahan indeks BEJ masih tertekan sentimen negatif yang datang dari bursa AS serta bursa Asia yang juga tertekan cukup dalam karena kondisi yang terjadi di AS. Bursa AS Dow Jones pada Jumat pekan lalu ditutup anjlok 281,41 poin atau 2,09 persen menjadi 13.181,91, karena tertekan aksi jual saham unggulan akibat masih khawatir memburuknya sektor perumahan. Kondisi ini telah diikuti oleh melemahnya bursa regional, terutama bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang terjun 148,16 poin menjadi 16.831,70 pada sesi pagi dan Bursa Hongkong dengan Indeks Hang Seng terkoreksi 563,84 poin menjadi 21.974,58 yang menjadi pemicu anjloknya indeks BEJ. Dia juga mengatakan, kurs Rupiah masih berada di kisaran Rp9.300 per dolar AS juga menjadi tekanan para pelaku pasar di BEJ. Kondisi ini membuat 208 jenis saham di BEJ mengalami penurunan dibanding yang naik hanya tiga, sedangkan 12 tidak berubah harganya dan 173 tidak ditransaksikan. Penurunan indeks pada sesi pagi ini dipimpin oleh turunnya saham BUmi Resources (BUMI) Rp200 menjadi Rp2.150, Perusahaan Gas Negara (PGAS) melemah Rp450 ke level Rp9.700, Bank Menadiri (BMRI) terpeleset Rp150 ke posisi Rp3.300 dan Central Proteinaprima (CPRO) melemah Rp60 ke harga Rp430. Volume perdagangan mencapai 1,990 miliar saham dengan nilai Rp1,665 trilun dari 23.061 kali transaksi. (*)

Copyright © ANTARA 2007