Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan rekaman lagu "Indonesia Raya" versi lain yang menjadi polemik di masyarakat kemungkinan memang dibuat untuk tujuan propanga Jepang, karena ditemukan banyak sekali unsur Jepang dalam rekaman tersebut.
"Rekaman itu memang bisa juga dibuat dalam rangka propaganda (Jepang waktu itu), bahwa itu berbeda yang penting kita pakai yang sekarang sesuai dengan konsensus kita," kata Wapres Jusuf Kalla ketika ditanya wartawan di kediaman Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin.
Sebelumnya terjadi polemik antara Roy Suryo dan sejarawan Des Alwi soal adanya rekaman lagu "Indonesia Raya" yang berbeda dengan lagu kebangsaan yang selama ini dinyanyikan.
Menurut Wapres, bisa saja lagu-lagu tersebut memang dibuat untuk tujuan propaganda oleh Jepang waktu itu. Namun Wapres tidak meragukan kemungkinan memang ada rekaman versi lain.
"Saya tidak meragukan, yang penting sekarang ini yang kita pakai seperti yang sekarang ini," kata Wapres.
Wapres menjelaskan bahwa ia melihat dalam rekaman versi lain itu terdapat banyak sekali unsur-unsur Jepang. Wapres menduga hal itu memang direkam untuk tujuan propaganda.
"Rekaman itu banyak sekali unsur Jepangnya, jadi di situ ada unsur propaganda Jepang," kata Wapres. (*)
Copyright © ANTARA 2007