Beijing (ANTARA News) - China menjadi importir terbesar gas alam cair (LNG) pada 2019 seiring dengan meningkatnya konsumsi energi di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
IEA Market Report Series: 2018 memperkirakan konsumsi LNG China akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Bahkan laporan yang dirilis oleh Badan Energi Internasional (IEA) bersama Shanghai Petroleum dan Natural Gas Exchange itu menyebutkan pada 2023 impor LNG China akan mencapai 171 miliar meter kubik.
China dan India tergolong negara dengan peningkatan konsumsi LNG yang sangat pesat. Saat ini China berada di peringkat kedua setelah mengambil alih posisi Korea Selatan sebagai negara importir LNG, demikian laporan IEA yang dikutip People`s Daily, Sabtu.
Mantan Deputi Direktur Badan Energi Nasional China (NEA) Zhang Yuqing mengatakan bahwa kebijakan pemerintahannya sudah jelas akan menggunakan LNG sebagai bahan baku utama energi.
"Struktur energi harus segera diakselerasikan dengan sistem energi yang bersih dan rendah karbon. China berencana menggunakan LNG hingga 10 persen dari total konsumsi pada 2020," katanya.
Menurut dia, saat kebutuhan energi meningkat, fokus utama China akan menjaga stabilitas sumber daya gas dan harga selain juga menjaga daya saing bahan bakar alternatif.
Tingginya permintaan LNG China tersebut, membuka peluang bagi eksportir dari Indonesia karena China merupakan 10 negara utama tujuan ekspor migas Indonesia.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018