Minum minimal air putih delapan gelas per hari agar tidak dehidrasi."
Makkah (ANTARA News) - Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Endang Jumali mengatakan pihaknya siap menerima kedatangan calon jamaah haji (CJH) Indonesia yang akan mulai datang ke area Masjidil Haram pada 26 Juli 2018.

"Lima kloter awal akan menempati sektor XI Makkah di wilayah Jarwal," katanya, saat ditemui di Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) di Syisyah, Makkah, Jumat (20/7) waktu setempat, terkait akan datang ke lima kelompok terbang (kolter) CJH Indonesia ke area Masjidil Haram pada 26 Juli.

Jamaah haji reguler dari Indonesia tahun ini berjumlah 204.000 orang. Selama di Makkah, mereka akan ditempatkan dalam 11 sektor yang tersebar di tujuh wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Mahbas Jin, Aziziah, Rei Bakhsy, Misfalah dan Jarwal.

Salah satu hal penting yang disiapkan, menurut dia, kendaraan lalu-lalang atau bus shalawat yang mengangkut jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram di waktu shalat.

"Apalagi, saat waktu shalat Dhuhur dan Ashar, banyak jamaah yang ingin shalat di Masjidil Haram sementara cuaca sedang panas-panasnya," katanya.

Cuaca di Saudi saat ini mencapai 41 derajat Celcius di siang hari. Endang mengatakan pada musim puncak haji suhu di Saudi bisa mencapai 51 derajat Celcius.

Panasnya cuaca, diungkapkannya, dapat membahayakan jamaah bilamana tidak diantisipasi secara baik.

Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan sosialisasi agar jamaah terhindar dari gangguan kesehatan akibat cuaca panas.

"Minum minimal air putih delapan gelas per hari agar tidak dehidrasi," katanya.

Dia juga mengingatkan jamaah untuk selalu sedia alat semprot air untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil dan tidak terkena serangan panas (heatstroke) di atas 40 derajat Celcius. Alat semprot layaknya embun air biasa dipakai untuk menyegarkan wajah.

Tidak kalah penting, dikemukakannya, jamaah agar selalu menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar masjid untuk mengatasi risiko kaki melepuh lantaran dataran di Saudi sangat panas ketika terpapar sinar matahari sepanjang hari, selain cuaca musim haji tahun ini masuk di musim panas.

"Jangan sekali-kali pulang ke pondokan tanpa alas kaki, nanti bisa melepuh. Apalagi yang menderita diabetes akan sangat berbahaya karena tidak merasa kakinya melepuh," katanya menambahkan.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018