Cirebon (ANTARA News) - Polisi Cirebon, Jawa Barat, kini menelusuri dugaan "kematian siswa sekolah dasar akibat dirisak" (bullying), menyusul kasus tersebut viral di media sosial.
"Ada berita viral di media sosial yang menyebutkan seorang siswa SD asal Cirebon meninggal akibat `bullying`. Namun sampai saat ini polisi belum mendapatkan laporan dan masih menelusuri informasi tersebut," kata Kasatreskrim Polres Cirebon AKP Kartono Gumilar di Cirebon, Jumat.
Ia mengatakan, datanya memang belum ada, tetapi polisi mencoba menelusuri peristiwa yang sedang viral itu dengan menurunkan tim siber.
Kartono mengaku sudah mengetahui adanya kasus perundungan (bullying) di Cirebon yang viral di media sosial. Namun ia mengaku belum bisa memastikan, apakah peristiwa tersebut benar-benar terjadi atau tidak.
Untuk secepat mungkin mendapatkan kejelasan dan kepastian mengenai informasi tersebut, polisi juga sudah berkoordinasi dengan Tim Siber Polres Cirebon untuk ditelusuri.
Kartono juga sudah menginstruksikan jajarannya di Polsek untuk mencari informasi tersebut.
"Kita libatkan tim siber dan anggota Polsek untuk mengetahui kejelasan informasi tersebut," katanya.
Beredar di media sosial ada anak kelas dua Sekolah Dasar (SD) di Cirebon, Jawa Barat, yang diinformasikan meninggal setelah menjadi korban perundungan rekan-rekannya.
Dalam informasi yang dibagikan itu dituliskan juga bahwa anak itu bernama Aisyah, mengalami pendarahan berat di otaknya, hingga mengakibatkan koma.
Berita tersebut kemudian menjadi viral ketika dibagikan oleh sejumlah akun yang memiliki pengikut cukup banyak.
Namun tidak ada informasi yang jelas, alamat dan sekolah korban yang mengalami kasus "bullying" hingga mengakibatkan kematian itu.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018