Jakarta (ANTARA News) - Setelah 14 tahun berlalu, liburan panjang Adisurya Abdy berakhir, ia kembali duduk di bangku sutradara untuk film "Sara & Fei, Stadhuis Schandaal".

Keahlian sebagai sutradara tak terkikis meski belasan tahun ia lewatkan. Hanya saja Adisurya harus menyesuaikan diri dengan teknologi pembuatan film yang sudah sedemikian pesat dibandingkan kali terakhir dia berkarya.

"Saya lebih ke adaptasi teknologi, kalau lain-lain tidak perlu karena itu sudah jadi bagian skill yang saya punya," kata Adisurya pada ANTARA News sebelum pemutaran perdana "Sara & Fei, Stadhuis Schandaal" di Jakarta, Jumat.

Bagi orang yang sudah terbiasa, teknologi tentunya sangat memudahkan. Tapi bagi orang yang sama sekali tidak paham, teknologi justru membuat pusing tujuh keliling.

"Itu yang saya coba adaptasi," ujar sutradara senior yang sudah membuat film "Roman Picisan", "Hallo Sayang", "Setitik Embun" hingga "Macan Kampus".

Produksi perdana XELA Pictures ini menonjolkan genre drama dengan latar belakang kolonial abad ke-19. Sebagian besar pemainnya pendatang baru di layar lebar, seperti Amanda Rigby, Tara Adia dan Haniv Hawakin.

Film ini bercerita tentang seorang mahasiswa ilmu budaya Indonesia bernama Fei yang bertemu dengan gadis blasteran Belanda - Jepang ketika melakukan riset di kawasan Kota Tua Jakarta.

Gadis bernama Saartjie Specx alias Sara itu membawa Fei melewati lorong waktu ke masa Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon masih memerintah Batavia, di mana skandal cinta Sara dan kekasihnya Pieter berakhir tragis.

“Saya memang tidak ingin membuat film sejarah, tetapi membuat film yang menggambarkan sebuah situasi atau sebuah episode yang konon pernah terjadi di jaman kolonial, yakni tentang gedung yang penuh dengan skandal, jelas kata pria kelahiran 29 Agustus 1956 itu.

Proses syuting tak hanya dilakukan di Kota Tua Jakarta, tapi di lokasi dengan set tangsi dan benteng Belanda di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang dipadu dengan teknologi efek visual.

Film ini juga menghadirkan pemain pendukung yang sudah malang melintang di industri film Tanah Air seperti Anwar Fuady, George Mustafa Taka, Rowiena Umboh, Rensy Millano, Tio Duarte, Septian Dwi Cahyo, Iwan Burnani, Julian Kunto, Aby Zabit El Zufri.

Adi juga mengajak pemusik senior Areng Widodo untuk membuat lima lagu tema untuk film tersebut.

"Sara & Fei, Stadhuis Schandaal" akan tayang pada 26 Juli mendatang.

Baca juga: Adisurya Abdy garap film sejarah secara kekinian

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018