Jadi untuk mencegah bencana asap tersebut dengan adanya helikopter bisa diperketat patroli, melaksanakan pemadaman dini, pada saat api tersebut masih kecil segera dipadamkan serta meyakinkan bahwa lahan yang sudah terbakar tersebut dipastikan padam

Palembang (ANTARA News) - Sebanyak 10 helikopter pembom air disiagakan di Palembang (Sumatera Selatan) saat Asian Games XVIII tahun 2018 pada Agustus mendatang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sumatera Selatan, Willem Rampangilei di Palembang, Jumat, mengatakan ke-10 helikopter sudah berada di posko pada pekan pertama Agustus untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karhutla dikhawatirkan bakal menimbulkan kabut dan asap saat perhelatan akbar ajang multicabang olahraga yang diikuti 45 negara Asia itu.

Bukan saja Sumsel yang disiagakan helikopter, tetapi provinsi sekitar Sumsel juga disiagakan helikopter pembom air, seperti di Riau ada enam helikopter, Jambi dua helikopter. "Hal ini merupakan perintah langsung dari presiden agar bencana asap tidak melanda pada saat perhelatan Asian Games," kata dia usai memimpin rapat koordinasi pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kantor BNPB Provinsi Sumsel.

Penyiagaan helikopter tersebut bertujuan menjamin apabila ada kebakaran ada pencegahan awal, selain melakukan pemadaman melalui jalur udara.

"Jadi untuk mencegah bencana asap tersebut dengan adanya helikopter bisa diperketat patroli, melaksanakan pemadaman dini, pada saat api tersebut masih kecil segera dipadamkan serta meyakinkan bahwa lahan yang sudah terbakar tersebut dipastikan padam," ujar dia.

Baca juga: 300 lebih personel Manggala Agni siaga di Sumatera Selatan

Dari 10 helikopter yang akan disiagakan di wilayah Sumsel semuanya milik Indonesia. Belum ada bantuan dari negara tetangga.

"Untuk saat ini sudah ada empat helikopter yang disiagakan dan satu helikopter dari perusahaan APP Sinar Mas, semua helikopter tersebut sudah beroperasi untuk memadamkan api di wilayah OKI dan sekitarnya," kata dia

Kebakaran lahan terjadi di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) setidaknya telah menghanguskan lahan seluas 105 hektare. Sedangkan di Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur seluas 75 hektare, selama empat hari dari 17-20 Juli 2018.

Lahan di Desa Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran diketahui merupakan milik konsesi perusahaan perkebunan PT Rambang Agro Jaya. Sementara lahan di lokasi Desa Kayu Labu Kecamatan Pedamaran Timur merupakan lahan kosong.

Satgas bergerak cepat untuk memadamkan api dengan melakukan operasi udara dengan mengerahkan tiga helikopter pembom air yang dua di antaranya berkapasitas 4.000 liter dan satu unit helikopter patroli.

Selain itu, dilakukan juga operasi darat dengan menyisir langsung desa-desa yang terbakar untuk memastikan hal serupa tidak terjadi lagi.

Pada Jumat (20/7), titik "hotspot" (titik api) terpantau 26 titik di tujuh kabupaten. Sementara di Kabupaten OKI dari semula tiga menjadi lima "hotspot".

Sumatera Selatan meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi kejadian karhutla yang diperkirakan ancamannya semakin membesar memasuki bulan Agustus. Seluas 1,4 juta hektare lahan gambut di daerah ini menjadi ancaman tersendiri.

Berdasarkan pantauan BMKG, sejumlah daerah rawan karhutla diketahui sudah tanpa hujan lebih dari enam hari dengan suhu rata-rata 32-34 derajat Celcius (suhu ekstrem 35 derajat celcius).

Kasus karhutla menjadi perhatian karena di periode genting itu akan dilaksanakan Asian Games XVIII pada 18 Agustus-2 September 2018 di Palembang. Untuk itu Sumsel menetapkan status siaga merah pada 20 Juli-5 Agustus 2018.

Dalam satu atau dua hari ini, BNPB Pusat akan mendatangkan tiga unit helikopter jenis pembom air dengan kapasitas 4.000 liter ke Palembang.

Baca juga: BNPB optimalkan patroli udara atasi kebakaran hutan
Tiga helikopter bom air dikerahkan untuk atasi kebakaran lahan Riau

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018