Jakarta (ANTARA News) - Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dalam dua tahun ini mentargetkan dapat meningkatkan penggunaan pupuk organik dari semula sekitar 100 ribu hektar sawah menjadi satu juta hektar. Ketua Umum Dekopin Adi Sasono di sela memberikan ceramah pada Rapat Anggota Khusus Tahun 2007 Koperasi Pegawai Sekjen DPR-RI di Wisma DPR Cisarua, akhir pekan ini, mengatakan, program pengembangan pupuk organik telah diuji coba di Karawang, Subang, Cianjur, Garut, Jawa Barat dan sejumlah daerah pertanian di Jawa Tengah dan Timur dengan hasil memuaskan. "Rata-rata nasional produksi padi 4,57 ton per hektar. Dengan menggunakan pupuk organik menjadi 8 ton gabah kering panen per hektarnya," kata Adi dan menambahkan selain hasilnya lebih tinggi, kualitasnya juga lebih baik. Pupuk organik yang dikembangkan Dekopin, lanjutnya, harganya relatif murah, penanganannya tidak rumit, tidak seperti menggunakan pupuk kompos yang memakan pupuk sampai dua ton lebih setiap hektarnya sehingga menyulitkan petani. Mantan Menteri Koperasi dan UKM itu mengatakan, sudah saatnya petani diperkenalkan dengan pupuk organik dengan berbagai keunggulannya, karena dengan pupuk kimia dampaknya selain merusak kesehatan juga mengakibatkan rusaknya lahan pertanian. "Makanya Dekopin dengan seluruh kekuatan berupaya menyadarkan petani soal pentingnya menggunakan pupuk organik dan sedikit demi sedikit mengurangi pupuk bahan kimia," katanya. Di hadapan peserta rapat khusus angota Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal DPR-RI, Adi Sasono menjelaskan tentang fungsi koperasi yaitu merupakan instrumen untuk melakukan koreksi terhadap ketidak adilan. Sementara itu Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI Anwar Sanusi menegaskan lembaganya sangat mendukung setiap program Dekopin, karena koperasi tujuannya adalah mensejahterakan anggotanya. "Malah saya menganggap istilah mensejahterakan masih dinilai mengambang, makanya saya bersama lembaga lebih kepada operasional. Misalnya dengan meningkatkan bantuan APBN untuk Dekopin, karena dengan hanya Rp75 miliar per tahun masih perlu ditingkatkan lagi," kata wakil rakyat itu. Dia juga menegaskan, keberadaan Dekopin masih dibutuhkan sebagai mitra pemerintah di samping Kementerian Koperasi dan UKM, karena Dekopin yang tahu persis kebutuhan anggota koperasi seperti dengan program-program yang sekarang ini sudah dijalankan oleh wadah gerakan koperasi tersebut. Bahkan Anwar berjanji akan melakukan evaluasi terhadap besaran anggaran Dekopin dan jika ternyata memberikan dampak positif bagi para anggota Dekopin, maka tidak ada alasan lagi, anggaran Dekopin harus ditingkatkan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007