Bandung (ANTARA News) - Masyarakat di Indonesia kembali akan menyaksikan gerhana bulan total pada Selasa, 28 Agustus. "Berbeda dengan gerhana bulan yang terjadi sebelumnya, gerhana bulan kali ini total, di mana seluruh permukaan bulan masuk ke bayang-bayang bumi," kata Kepala Obeservatorium Boscha Lembang M Taufik ketika dihubungi ANTARA News di Bandung, Minggu. Ia menyebutkan, gerhana bulan total yang akan terjadi pada akhir Agustus 2007 itu bisa disaksikan oleh masyarakat di Indonesia mulai pukul 18.30 WIB. Fenomena alam itu bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa alat bantu. Sehingga siapapun bisa menyaksikan detik-detik terjadinya gerhana itu. "Asalkan cuaca cerah, fenomena alam itu bisa disaksikan di Indonesia. Kebetulan saat ini kemarau dan sebagian cuaca cerah sehingga kans untuk bisa melihat fenomena alam itu sangat besar," kata Taufik. Ia menyebutkan fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi pada akhir Agustus 2007 itu merupakan yang kedua kalinya yang bisa disaksikan masyarakat di Indonesia. Peristiwa pertama terjadi pada awal 2007 lalu. "Berbeda dengan gerhana bulan sebelumnya yang terhalang cuaca mendung karena terjadi pada musim penghujan, kans untuk bisa melihat proses dari awal hingga akhir gerhana bulan pada 28 Agustus 2007 sangat memungkinkan," kata Taufik. Sementara bagi masyarakat yang ingin mengabadikan kejadian alam itu bisa dilakukan dengan menggunakan kamera SLR. Pihak Observatorium Boscha akan melakukan pengamatan bersama beberapa mahasiswa dari jurusan Astronomi ITB. Ia menyebutkan, fenomena gerhana bulan total ini merupakan hal biasa, yaitu ketika kedudukan matahari, bumi, dan bulan dalam posisi sejajar atau 180 derajat. Sehingga posisi bulan berada pada bayang-bayang bumi. "Gerhana bulan ini fenomena biasa dan selalu terjadi setiap tahunnya, bergantung posisi dan kedudukan matahari, bumi dan bulan," kata Taufik.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007