Blitar, Jawa Timur (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, pemerintah mengantisipasi gangguan asap akibat kebakaran hutan dan lahan demi lancarnya Asian Games 2018 khususnya yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan.
"Kami berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk mengantisipasi bahaya asap ini," ujar Puan di sela acara Kirab Obor Asian Games 2018 di Blitar, Jawa Timur, Jumat.
Dia melanjutkan, salah satu upaya pemerintah adalah dengan mengerahkan bom air atau "water bombing" ke daerah-daerah rawan sejak titik-titik api masih kecil.
"Insya Allah permasalahan asap bisa teratasi dan Asian Games 2018 tetap berjalan sesuai rencana di arena-arena yang sudah disediakan," tutur Puan.
Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengamini pernyataan Puan.
Erick meminta masyarakat tidak perlu khawatir asap sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan akan memengaruhi jalannya Asian Games 2018.
"Panitia Asian Games 2018 ini cukup besar, meliputi pihak-pihak seperti BNPB, Basarnas, TNI, Polri dan lain-lain. Dan semuanya sudah turun untuk menanggulangi dan mengantisipasi asap ini," kata Erick.
Ancaman asap dari kebakaran hutan dan lahan mencuat akhir-akhir ini di Pulau Sumatera, seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Namun sejak Rabu (18/7), sore titik api sudah berhasil dipadamkan di wilayah tersebut.
Pemerintah pun terus memantau munculnya titik api yang muncul di provinsi rawan seperti Sumatera Selatan, Jambi dan Riau, agar bisa diatasi sejak dini.
Usaha antisipasi dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan pun dilakukan setiap hari oleh tim terpadu melibatkan brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), TNI, Polri, pihak swasta, masyarakat dan aparat desa.
KLHK sendiri saat ini telah menyiagakan dan menugaskan Manggala Agni di 11 provinsi rawan kebakaran dalam 34 daerah operasi dengan kekuatan 1.889 personil. Mereka telah dilengkapi dengan sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018