Alasannya, sejumlah pelamar mengatakan perusahaan kini mencari pegawai dengan latar pendidikan yang spesifik, sehingga hanya lulusan dari jurusan tertentu yang dapat melamar kerja.
"Kebanyakan perusahaan mencari pelamar dari jurusan ekonomi, apalagi untuk perusahaan di sektor perbankan, asuransi, bahkan start-up (usaha rintisan) yang sekarang tengah booming (naik daun)," kata Florania, mahasiswi teknik sipil Universitas Gunadarma saat ditemui di acara pameran kerja di Jakarta, Jumat.
Florania (22) yang tengah menulis skripsi itu menerangkan, banyak senior-nya dari lulusan teknik sipil terlihat kesulitan mencari kerja pasca mendapatkan gelar sarjana.
"Namun tidak semua, (kakak kelas saya) ada yang langsung dapat, ada juga yang harus menunggu lama. Karena itu, saya memilih mencari kerja sedari awal sebelum lulus kuliah," terang Florania.
Strategi itu ditempuh agar ia tidak perlu menghabiskan waktu lama menganggur pascawisuda.
"Harapannya, agar saya sudah diterima kerja saat selesai sidang skripsi nanti," kata Florania yang mengaku sudah dua kali mengikuti acara pameran kerja di Jakarta.
Di kesempatan yang sama, Dewi (23), lulusan Biologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah mengaku, tidak banyak perusahaan yang membuka lowongan kerja untuk pelamar dari jurusan di luar ekonomi dan hukum.
"Misalnya, saya dari biologi. Sedikit perusahaan yang membuka lowongan untuk pelamar seperti saya. Di pameran ini (Indonesia Career Expo Jakarta 2018) misalnya, bisa dihitung jari," kata Dewi saat ditemui di arena pameran, Jumat.
Meski demikian, ia mengaku banyak juga perusahaan yang menerima pelamar dari berbagai jurusan.
"Akan tetapi agak sulit untuk fresh graduate (pelamar baru lulus), saingannya mereka yang sudah berpengalaman kerja. Sementara, jumlah posisi (pegawai) yang tersedia tidak mungkin menampung seluruh pelamar," tambahnya.
Di tengah sengitnya persaingan kerja, Florania dan Dewi mengaku, datang langsung ke pameran kerja menjadi strategi tersendiri untuk melamar ke banyak perusahaan.
"Tebar jaring, istilahnya. Harapannya, ada lebih dari satu perusahaan yang memanggil untuk wawancara," kata Dewi.
"Indonesia Career Expo Jakarta 2018" merupakan pameran kerja ketiga yang digelar penyelenggara Maxi Organizer pada bulan ini di sejumlah kota besar seperti Surabaya dan Jakarta.
"Untuk acara saat ini, kami bekerja sama dengan JobStreet Indonesia," kata Daniel, penanggung jawab dari pihak penyelenggara saat ditemui di ruang pameran, Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Jumat.
Ia menerangkan ada 75 perusahaan nasional dan multinasional yang berpartisipasi dalam pameran kerja.
"Target kami ada sekitar 10 ribu pelamar yang hadir," tambahnya.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018