Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah 35 poin menjadi Rp14.477 dibanding posisi sebelumnya Rp14.442 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, mengatakan pergerakan rupiah masih melemah seiring imbas kenaikan dolar AS yang masih merespons pidato Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve) Jerome Powell akan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang stabil.

"Meskipun di sisi lain Powell tidak menyampaikan secara detil kebijakan moneter The Fed ke depannya," ujar dia.

Dari dalam negeri, ditahannya level suku bunga Bank Indonesia di level 5,25 persen tidak banyak membantu rupiah untuk bergerak menguat.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18-19 Juli 2018 yang memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,25 persen.

Rilis Bank Indonesia yang mempertahankan level suku bunganya tidak sepenuhnya direspons positif oleh rupiah meski positif untuk kondisi makro ekonomi di mana pelonggaran makroprudensial dapat meningkatkan intermediasi dan fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Dengan kondisi dolar AS yang masih bergerak positif maka akan disayangkan pergerakan rupiah yang masih berpeluang melemah. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," kata Reza.

Ia memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.475 hingga Rp14.462 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Kamis sore melemah ke Rp14.442

Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018