Lombok Barat, NTB, (ANTARA News) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin meminta pemerintah lebih memperhatikan sekolah swasta dan pesantren.
"Sekarang ini APBN kita sudah 20 persen digunakan untik pendidikan tetapi kita melihat masih hanya memperhatikan pendidikan negeri, kami akan minta dan upayakan segera bahwa justru sekolah-sekolah negeri sudah tidak perlu dibantu karena anak didiknya sudah yang terpilih, seleksinya ketat," kata Cak Imin.
Hal tersebut dikatakannya saat mengunjungi Pondok Pesantren Assulamy, Lombok Barat, NTB, Kamis malam dalam rangka mensosialikasikan empat pilar kebangsaan.
"Saatnya APBN 20 persen justru "dibuang" ke lembaga-lembaga pendidikan swasta yang penuh keterbatasan termasuk pesantren-pesantren," kata Cak Imin.
Oleh karena itu, ia pun meminta pemerintah agar anggaran 20 persen yang selama ini untuk sekolah negeri harus dipangkas sebanyak-banyaknya.
"Karena sekolah negeri sudah bisa mandiri bahkan rata-rata yang negeri adalah orang-orang yang mampu di kota-kota karena itu digeser APBN 20 persen untuk pendidikan itu disampaikan ke sekolah-sekolah yang memang masih belum memiliki sarana-sarana dan kualitas yang memadai termasuk di dalamnya pesantren," tuturnya.
Ia pun meyakini jika hal tersebut dapat diwujudkan maka nantinya terdapat kualitas yang sejajar antara sekolah negeri dan sekolah swasta.
"Saya yakin kalau itu dilakukan maka akan ada peningkatan mutu yang sama, kualitas yang sejajar antara negeri dan swasta. Negeri itu siswanya saja sudah pilihan, swasta malah tidak dapat perhatian," ungkap Cak Imin.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018