Bogor (ANTARA News) - Rektor IPB Arif Satria menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan kapal perahu KM Orange di sekitar perairan Cikeruh Wetan, Provinsi Banten yang membawa kru peneliti IPB dan awak kapal bersama warga sipil.
Peristiwa kecelakaan kapal terjadi, Kamis, sekitar pukul 14.00 WIB. Kapal membawa 20 anggota tim peneliti IPB, dua awak kapal, dan dua orang juru dapur tim.
Seluruh anggota tim dan awak kapal berhasil selamat, tetapi dua orang juru dapur meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
"Rektor IPB Dr Arif Satria menyatakan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini, terutama kepada keluarga kedua korban meninggal," kata Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB Yatri Indah Kusumastuti.
Yatri mengatakan, tim PSSP LPPM IPB akan diberangkatkan ke lokasi Muara Binuangeun untuk menyantuni keluarga korban yang meninggal dunia.
Dua orang staf dapur yang meninggal dunia adalah Atiah (50) dan Emah (55) merupakan warga setempat.
"Doa dan dukungan segenap masyarakat dibutuhkan untuk menjaga kondisi tetap tenang," kata Yatri.
Kronologis kecelakaan kapal KM Orange terjadi di sekitar perairan Cikeruh Wetan. Kapal membawa peserta rombongan "field course` Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kegiatan bertajuk `28th Field Course, Conservation Biology and Global Health` di Pulau Tinjil ini telah dimulai sejak 30 Juni lalu dengan diikuti 20 peserta baik dari kalangan mahasiswa lokal maupun mahasiswa asing (tujuh orang) serta sejumlah dosen dan peneliti.
"Tim baru selesai melakukan studi di Pulau Tinjil," katanya.
Ia mengatakan, prosedur keselamatan telah dipenuhi, di antaranya seluruh penumpang menggunakan `life vest` (baju pelampung).
Hari ini rombongan `field course` telah mengakhiri studi di Pulau Tinjil dan mulai menempuh perjalanan kembali ke Bogor.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018